Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) atau Bank BJB mencatatkan laba bersih konsolidasi Rp2,24 triliun sepanjang 2022, tumbuh 11,44 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan raihan laba periode sebelumnya Rp2,01 triliun.
Berdasarkan publikasi di Harian Bisnis Indonesia pada Senin (27/2/2023), capaian laba Bank BJB pada 2022 terdorong oleh naiknya pendapatan bunga 3,17 persen yoy menjadi Rp13,63 triliun dan penyusutan beban bunga 1,69 persen yoy menjadi Rp5,22 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersih Bank BJB pun naik 6,32 persen yoy menjadi Rp8,40 triliun.
Bank BJB juga mengalami penyusutan kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) sebesar 192,67 persen yoy menjadi hanya Rp210,78 miliar per 31 Desember 2022.
Kemudian, pendapatan berbasis komisi atau fee based income BJBR ini naik 27,14 persen yoy menjadi Rp1,19 triliun.
Pada rasio profitabilitas, tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) BJBR naik tipis 2 basis poin (bps) menjadi 1,75 persen. Namun, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) BJBR turun 38 bps menjadi 18,63 persen.
BJBR memperoleh margin bunga bersih (net interest margin/NIM) 5,86 persen per 31 Desember 2022, naik tipis 2 bps.
Baca Juga
Sementara itu, sepanjang 2022, Bank BJB telah menyalurkan kredit Rp115,75 triliun, naik 13,22 persen yoy. Hal ini membuat aset Bank BJB tumbuh 14,45 persen yoy menjadi Rp181,24 triliun.
Hal tersebut diiringi penurunan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross 8 bps menjadi 1,16 persen. Namun, NPL nett naik 5 bps menjadi 0,46 persen.
Pada sisi likuiditas, tercatat dana pihak ketiga (DPK) BJBR tumbuh 7,8 persen yoy pada 2022, menjadi Rp131,12 triliun. Dana murah atau current account savings account (CASA) Bank BJB juga naik 2,12 persen menjadi Rp54,69 triliun dengan porsi 41,70 persen terhadap DPK.