Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank BTPN Cetak Laba Tumbuh Dobel Digit, Tembus Rp2,18 Triliun

Bank BTPN sukses mencetak laba sebesar Rp2,18 triliun sepanjang 2022. Tumbuh dobel digit, nih!
Pejalan kaki berjalan melewati logo PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk atau BTPN Syariah di Jakarta, Senin (13/1/2020)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pejalan kaki berjalan melewati logo PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk atau BTPN Syariah di Jakarta, Senin (13/1/2020)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BTPN Tbk. (BTPN) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sepanjang 2022 tembus Rp2,18 triliun atau tumbuh 20 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari posisi sebelumnya sebesar Rp1,81 triliun pada Desember 2021.

Mengacu pada laporan keuangan BTPN yang dipublikasikan oleh Harian Bisnis Indonesia pada Selasa (28/2/2023), pertumbuhan laba tersebut juga dibarengi dengan pendapatan bunga yang naik tipis sebesar 4 persen yoy menjadi Rp10,52 triliun.

Kendati demikian, beban bunga juga diketahui mengalami kenaikan sebesar 21 persen menjadi Rp3,87 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) juga tergerus tipis sebesar 3 persen menjadi 6,65 triliun pada Desember 2022 dari Rp6,86 triliun pada Desember 2021.

Di samping itu, BTPN juga mencatatkan kerugian penurunan nilai aset atau impairment yang naik dobel digit yakni 19 persen menjadi Rp1,65 triliun pada Desember 2022 dari posisi pada periode yang sama di tahun sebelumnya yakni Rp1,38 triliun.

Sementara dari sisi kredit, sepanjang 2022 bank tercatat telah menyalurkan kredit mencapai Rp134,59 triliun. Angka tersebut tumbuh 8 persen secara yoy bila dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar Rp125,15 triliun.

Adapun, dari sisi kualitas aset juga bank mencatatkan perbaikan. Rasio kredit macet (non-performing loan/NPL) gross BTPN tercatat menurun 31 basis poin (bps) menjadi 1,32 persen dari 1,63 persen pada Desember 2021.

Kinerja positif bottom line BTPN juga tercermin dari rasio profitabilias perusahaan. Tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) tercatat naik 21 bps menjadi 1,52 persen dan tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) naik 82 bps menjadi 7,63 persen sepanjang 2022.

Di samping itu, apabila dilihat dari sisi efisiensi, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) juga berhasil ditekan sebesar 106 bps menjadi 80,02 persen pada Desember 2022 dari 81,08 pada Desember 2021.

Dari sisi liabilitas perusahaan, BTPN juga mencatatkan pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 4 persen secara yoy menjadi Rp102,81 triliun sepanjang 2022.

Adapun, pertumbuhan DPK tersebut utamanya didorong oleh pertumbuhan tabungan yang tumbuh kencang mencapai 46 persen menjadi Rp13,45 triliun pada 2022 dari posisi sebelumnya Rp9,19 triliun pada 2021.

Dana murah atau current account saving account (CASA) perseroan juga tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 6 persen menjadi Rp37,19 triliun pada Desember 2022 dari Rp35,07 triliun pada Desember 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper