Bisnis.com, JAKARTA - PT Federal International Finance (FIFGroup) menargetkan pertumbuhan pembiayaan kredit mencapai Rp37,89 triliun pada 2023. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni Rp35,08 triliun pada 2022, naik 10,23 persen dari Rp31,83 pada 2021.
Chief Executive Officer (CEO) FIFGroup, Margono Tanuwijaya mengatakan target tersebut tentunya bukan hal yang mudah lantaran prediksi ketidakpastian ekonomi pada 2023.
"Kami menargetkan Rp37,89 triliun pada 2023. Ini tentunya dipengaruhi situasi tahun 2023 yang banyak ketidakpastian," kata Margono dalam Bincang-bincang Astra Financial di Menara Astra, Jakarta Pusat, Rabu (8/3/2023).
Margono mengatakan pihaknya juga menargetkan pertumbuhan jumlah customer atau booking unit mencapai 2,97 juta. Adapun pada 2022, jumlah customer mencapai 2,74 juta, naik 4,67 persen dibandingkan tahun sebelumnya yakni 2,62 juta.
Dalam laporan keuangan FIFGroup per 31 Desember 2022 yang dipublikasikan Harian Bisnis Indonesia, Senin (27/2/2023), perusahaan mencatatkan laba bersih sebesar Rp3,17 triliun pada 2022. Jumlah tersebut melonjak 28,59 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Pada 2021 perusahaan diketahyi membukukan laba bersih Rp2,46 triliun. Kenaikan laba bersih tersebut seiring dengan kinerja perusahaan yang terpantau efisien dengan beban yang ditanggung mencapai Rp4,8 triliun pada 2022.
Baca Juga
Angka tersebut turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni Rp5,6 triliun. Secara paralel, pendapatan perusahaan naik menjadi Rp8,9 triliun.
Periode yang sama pada 2021, pendapatan anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) tersebut mencapai Rp8,8 triliun. Penghasilan didapatkan dari pembiayaan konsumen sebesar Rp8,7 triliun, yang naik dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp8,6 triliun.
Dari sisi liabilitas, FIF memiliki tanggungan sebesar Rp23,4 triliun. Angka tersebut naik sedikit apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni Rp23,3 triliun pada 2021.
Sementara itu, jumlah ekuitas perusahaan mencapai Rp11 triliun. Melonjak 20,21 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ekuitas FIF ini utamanya ditopang oleh saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya.