Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perjalanan 167 Tahun Credit Suisse Hingga Akhirnya Pinjam Dana ke Bank Sentral Rp833 Triliun

Credit Suisse telah menjadi perbankan yang krusial di dunia seiring usianya yang panjang, bank ini akhirnya disuntik bank sentral agar tidak jatuh.
Gedung kantor Credit Suisse Group AG pada malam hari di Bern, Swiss, pada Rabu (15/3/2023). Bank sentral dan regulator keuangan Swiss memberikan Credit Suisse Group AG bantuan likuiditas untuk memulihkan kepercayaan terhadap bank setelah sahamnya merosot ke level terendah sepanjang masa./Bloomberg-Stefan Wermuth
Gedung kantor Credit Suisse Group AG pada malam hari di Bern, Swiss, pada Rabu (15/3/2023). Bank sentral dan regulator keuangan Swiss memberikan Credit Suisse Group AG bantuan likuiditas untuk memulihkan kepercayaan terhadap bank setelah sahamnya merosot ke level terendah sepanjang masa./Bloomberg-Stefan Wermuth

1990
Grup mengambil saham pengendali di bank investasi AS CS First Boston dan membeli Bank Leu, sebuah bank swasta Swiss. 

1993
Grup tersebut membeli Volksbank, bank terbesar keempat di Swiss, dan setahun kemudian membeli Neue Aargauer Bank. 

1997
Reorganisasi mengubah CS Holding menjadi Credit Suisse Group dan menghapus nama SKA, juga membeli perusahaan asuransi Winterthur, untuk dijadikan mitra strategis.

1999
Grup tersebut membeli bisnis manajemen aset Warburg, Pincus & Co, diikuti dengan pembelian firma Wall Street Donaldson, Lufkin & Jenrette (DLJ) setahun kemudian.

2002
Sebuah reorganisasi menciptakan dua unit, yaitu Credit Suisse Financial Services dan Credit Suisse First Boston. 2 tahun kemudian terbagi menjadi tiga unit dengan menambahkan Winterthur.

2005
Credit Suisse dan CSFB bergabung dan berhenti menggunakan nama merek Credit Suisse First Boston. 

2006
Grup tersebut melepaskan Winterthur ke perusahaan asuransi Prancis AXA.

2007
Grup ini menggabungkan empat unit perbankan swasta dan perusahaan perdagangan sekuritas ke dalam Clariden Leu.

2007/2008
Bank selamat dari krisis keuangan global tanpa perlu bailout negara, tidak seperti UBS.

2012
Grup tersebut menyerap Clariden Leu serta menggabungkan perbankan swasta dan manajemen aset menjadi satu divisi.

2013
Grup tersebut membeli bisnis manajemen kekayaan Morgan Stanley di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.

2015
Grup tersebut di bawah CEO Tidjane Thiam menjadi tiga unit manajemen kekayaan yang didukung oleh dua divisi perbankan investasi.

 2020
Pada Februari, skandal operasi pengawasan rahasia bank menyebabkan kepergian Thiam.

Pada Maret, dana investasi AS Archegos meledak, membebani Credit Suisse dengan kerugian US$5,5 miliar.

Pada bulan yang sama, ia harus membekukan US$10 miliar dana keuangan rantai pasokan yang terkait dengan pemodal Inggris Greensill Capital yang bangkrut, yang telah dipasarkannya kepada klien sebagai produk berisiko rendah.

2021
Antonio Horta-Osorio mengundurkan diri sebagai ketua kurang dari sembilan bulan setelah bergabung dengan bank, setelah melanggar aturan karantina Covid-19. Alex Lehmann menggantikannya.

Juli 2022
Bank menunjuk ahli restrukturisasi Ulrich Koerner sebagai CEO untuk menggantikan Thomas Gottstein dan mengumumkan tinjauan strategis lainnya.

Oktober 2022
Mengumumkan rencana menyeluruh untuk memfokuskan kembali pada perbankan bagi orang kaya, termasuk penggalangan modal sebesar 4 miliar franc Swiss (US$4 miliar), pengurangan jumlah karyawan sebesar 9.000 pekerjaan pada akhir tahun 2025, dan memisahkan bank investasinya untuk mendirikan CS First Boston.

Saudi National Bank mengatakan akan membeli saham dengan memberikan saham sebanyak 9,9 persen.

Maret 2023
Laporan tahunan Credit Suisse 2022 mengidentifikasi "kelemahan material" dalam pengendalian internal atas pelaporan keuangan.

Bank juga mengatakan arus keluar pelanggan telah stabil tetapi "belum berbalik".

Saham bank Swiss tersebut turun sebanyak 30 persen setelah pemegang saham terbesarnya, Saudi National Bank, mengatakan tidak dapat memberikan lebih banyak dukungan karena kendala peraturan.

Credit Suisse mendapatkan bantuan sebesar $54 miliar dari bank sentral Swiss untuk menopang likuiditas, bank global besar pertama yang mendapatkan dana darurat sejak krisis keuangan tahun 2008.

Otoritas Swiss memberikan jaminan bahwa Credit Suisse telah memenuhi "persyaratan modal dan likuiditas yang dikenakan pada bank-bank penting secara sistemik".

Setidaknya empat bank besar, termasuk Societe Generale SA dan Deutsche Bank AG, sedang membatasi perdagangan baru yang melibatkan Credit Suisse atau sekuritasnya, menurut lima sumber yang mengetahui langsung masalah tersebut.

Adapun, Kepala keuangan Credit Suisse Dixit Joshi dan timnya akan mengadakan pertemuan selama akhir pekan untuk menilai skenario strategis bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper