Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BSI (BRIS) Ungkap 2 Langkah Besarkan Perbankan Syariah Tanah Air

Guna meningkatkan penetrasi perbankan syariah di Indonesia, dibutuhkan kebijakan syariah first serta dukungan permodalan dari pemegang saham.
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) Hery Gunardi. Bisnis/Himawan L Nugraha
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) Hery Gunardi. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Perbankan syariah di Tanah Air membutuhkan injeksi modal dari pemegang sahamnya untuk mencapai skala  bisnis yang lebih besar. 

Hery Gunardi, Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI menurutkan saat ini sebagian perbankan syariah di Tanah Air memiliki kapasitas modal inti yang relatif kecil. 

"Untuk Kelompok III [Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti/KBMI III] hanya ada 1 yakni BSI," kata Hery di Jakarta, Senin (3/4/2023). 

KBMI adalah strategi OJK dalam melakukan pengelompokan bank. Klasifikasi ini terdiri dari empat kelompok yakni KBMI 4 dengan modal inti di atas Rp70 triliun, KBMI 3 yakni bank dengan modal inti Rp14 triliun sampai dengan Rp70 triliun. 

Selanjutnya KBMI 2 yakni bank dengan modal inti Rp6 triliun sampai dengan Rp14 triliun, sedangkan yang terkecil bank KBMI 1 dengan modal inti di bawah Rp 6 triliun. 

BSI mencatat, per September 2022, hanya ada satu bank syariah dalam KBMI 3 yakni BSI. Selanjut satu bank dalam KBMI 2, dan 13 bank syariah dalam KBMI 1.    

Dengan kondisi ini, BSI kesulitan mencari mitra untuk melakukan sindikasi pembiayaan proyek strategis. "[Saat ini modal perbankan] syariah ini marginal sekali, karena modalnya [dominan] di bawah Rp6 triliun," katanya lebih lanjut. 

Kondisi ini menjadi tantangan untuk menumbuhkan perbankan syariah di Indonesia. Hery berharap terdapat aksi korporasi dari pemegang saham guna menaikkan modal inti. Kondisi ini sekaligus akan meningkatkan jangkauan bisnis bank syariah. 

Lebih lanjut, Hery yang merupakan bankir senior itu menuturkan juga dibutuhkan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan agar bisnis asuransi syariah dapat tumbuh lebih cepat. 

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Malaysia juga dapat direplikasi di Tanah Air. Dengan langkah ini, upaya meningkatkan bisnis dan kapasitas keuangan syariah di Tanah Air dapat dilakukan lebih cepat.

Bankir diaspora dari Bank Mandiri ini menyebutkan saat ini market share perbankan syariah Tanah Air berkisar di level 7 persen. Sedangkan di Malaysia, cakupan ekonomi syariah sudah berada di atas level 30 persen. 

"Mereka jalankan syariah first," katanya menjelaskan penyebab besarnya keuangan syariah di negeri Jiran itu.

Dengan dukungan kebijakan ini, maka perbankan mengarahkan nasabah pribadi untuk memiliki rekening bank syariah. Sementara, untuk nasabah korporasi diberikan pilihan untuk menggunakan layanan syariah atau perbankan konvensional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper