Bisnis.com, JAKARTA - Transaksi QRIS pun tumbuh pesat pada awal tahun ini. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) misalnya mencatatkan pertumbuhan volume transaksi 392 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Februari 2023 menjadi 73 juta transaksi.
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn mengatakan sektor yang mendukung pertumbuhan transaksi QRIS di BCA adalah sektor kuliner dan groceries.
"Kami sendiri memproyeksikan kenaikan jumlah transaksi menjelang perayaan Idulfitri di tahun ini, termasuk transaksi perbankan digital dengan menggunakan QRIS," katanya kepada Bisnis pada Rabu (12/4/2023).
Dia mengatakan perkembangan transaksi QRIS pada saat ramadan dan lebaran sejalan dengan pembatasan mobilitas yang sudah semakin longgar. Hal ini membuat kegiatan perekonomian serta konsumsi masyarakat pun meningkat.
Sementara itu, sejalan dengan perkembangan transaksi, BCA tetap memperhatikan keamanan penggunaan QRIS.
Baca Juga
"Kami berfokus untuk senantiasa memastikan hadirnya platform perbankan transaksi yang aman dan andal, sekaligus dapat menjadi solusi yang relevan bagi kebutuhan nasabah," katanya.
Sementara itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatatkan portofolio transaksi QRIS lebih dari Rp1 triliun hingga Maret 2023. SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan perseroan memperkirakan transaksi QRIS akan mengalami pertumbuhan lebih pesat lagi pada masa Ramadan dan Lebaran.
"Dalam momentum ramadan dan Idulfitri 2023 akan terasa berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya [masa pandemi] khususnya untuk transaksi digital, dimana ramadan dan Idulfitri kali ini minat masyarakat untuk berbelanja semakin meningkat," jelasnya kepada Bisnis.
Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatatkan volume sales penggunaan QRIS melesat 1.300 persen yoy menjadi Rp1,5 triliun pada Februari 2023 dari Rp108 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Corporate Secretary BBRI Aestika Oryza Gunarto menjelaskan transaksi QRIS tersebut umumnya digunakan sebagai pembayaran atau pembelian produk barang atau jasa dari masyarakat ke pedagang atau merchant.
"Sebagai Bank yang fokus pada UMKM, BRI terus berupaya untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat dengan memberikan kemudahan bertransaksi melalui penetrasi QRIS," jelasnya.
Fitur Keamanan QRIS
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan QRIS merupakan kanal pembayaran memiliki keunggulan cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam memfasilitasi kebutuhan transaksi masyarakat di era digital, baik bagi masyarakat maupun pedagang/ merchant.
Menurutnya, penyelenggaraan QRIS pada dasarnya telah dilengkapi dengan fitur keamanan yang sesuai dengan best practices.
Sementara itu, terkait dengan kasus penipuan QRIS palsu yang ditempelkan di kotak amal masjid, BI mengimbau kepada masyarakat, PJP, dan pedagang/merchant, untuk bersama-sama meningkatkan keamanan dalam bertransaksi menggunakan QRIS.
Dalam bertransaksi menggunakan QRIS, masyarakat diimbau untuk selalu memperhatikan informasi di dalam aplikasi pada saat memindai QRIS, antara lain memastikan nama pedagang/ merchant yang tercantum di dalam aplikasi memang benar pedagang/ merchant yang menerima pembayaran. Masyarakat juga diimbau mengikuti petunjuk pembayaran yang diinformasikan oleh pedagang/ merchant.
Selain itu, masyarakat diminta untuk tidak melakukan transaksi apabila menemukan kejanggalan atau informasi yang tidak sesuai dengan profil pedagang/ merchant yang menerima pembayaran atau informasi transaksi yang tidak sesuai dengan tujuan pembayaran.
Seperti diketahui, terungkap kasus penyalahgunaan QRIS dengan modus rekayasa stiker QRIS palsu. Pelaku bernama Mohammad Iman Mahlil Lubis diketahui membuat kode QRIS dan menempelkannya di kotak amal masjid. Sejak 1 April 2023 hingga tertangkap belum lama ini, dia telah menyebar kode QRIS tersebut di 38 titik.
Adapun, bila masyarakat melakukan scan dan mengirim uang melaui kode QRIS tersebut, maka uang akan masuk ke rekening Restorasi Masjid di PT Bank Nationalnobu Tbk. (Nobu) dan Linkaja.
Transaksi QRIS sendiri memang berkembang pesat. Sistem yang diluncurkan pada 2019 ini telah mencatatkan nominal transaksi Rp12,28 triliun dengan volume transaksi sebesar 121,8 juta per Februari 2023 menurut data Bank Indonesia (BI). Sementara, jumlah pedagang atau merchant QRIS telah mencapai 24,9 juta dan jumlah pengguna QRIS sebanyak 30,87 juta.