Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat perusahaan pembiayaan mengalami pertumbuhan laba bersih setelah pajak mencapai dua digit menjadi Rp5,22 triliun pada Maret 2023.
Mengutip data Statistik Lembaga Pembiayaan periode Maret 2023 yang dipublikasikan OJK pada 9 Mei 2023, peningkatan laba di perusahaan pembiayaan berasal dari pendapatan yang terkerek hingga 18,49 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp24,38 triliun menjadi Rp28,89 triliun.
Secara rinci, pendapatan operasional industri pembiayaan tercatat naik 17,66 persen yoy dari Rp24,04 triliun menjadi Rp28,29 triliun. Di mana, setiap pos pendapatan mengalami pertumbuhan, di antaranya pos pembiayaan investasi yang naik 14,26 persen yoy menjadi Rp5,94 triliun.
Pos pembiayaan modal kerja juga naik 53,55 persen yoy menjadi Rp2,06 triliun dan pos pembiayaan multiguna yang mencapai Rp13,43 triliun atau naik 9,39 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Bukan hanya itu, pendapatan non operasional juga terpantau naik dua kali lipat atau 76,38 persen yoy dari Rp342 miliar menjadi Rp604 miliar pada Maret 2023.
Meski demikian, OJK mencatat perusahaan pembiayaan mengalami peningkatan beban sebesar 15,84 persen yoy. Per Maret 2023, beban yang harus ditanggung mencapai Rp22,36 triliun dari semula hanya Rp19,3 triliun pada Maret 2022.
Baca Juga
Salah satu peningkatan beban perusahaan disebabkan oleh beban bunga yang naik 33,90 persen yoy menjadi Rp5,4 triliun dan beban tenaga kerja mencapai Rp5,46 triliun atau naik 13,57 persen yoy.
Adapun total aset yang direngkuh perusahaan pembiayaan mencapai Rp511,51 triliun atau tumbuh 15,32 persen yoy dari semula hanya Rp443,56 triliun. Sementara itu, liabilitas yang ditanggung adalah Rp359,01 triliun dan ekuitas mencapai Rp152,50 triliun.
Per Maret 2023, industri pembiayaan memiliki rasio Financing to Assets Ratio (FAR) sebesar 85,15 persen dengan Gearing Ratio mencapai 2,11 kali dan NPF di level 2,37 persen.
Untuk rasio return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) di industri pembiayaan masing-masing berada di angka 5,79 persen dan 14,90 persen, serta rasio BOPO yang semakin efisien di level 78,06 persen per Maret 2023.