Bisnis.com, JAKARTA — PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia atau Tokio Marine mencatatkan pendapatan premi Rp2,28 triliun pada 2022 lalu. Jumlah ini naik 16,32 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,85 triliun.
Pendapatan bruto ini setelah pembayaran premi reasuransi dan komisi membuat perusahaan mampu mencatatkan pendapatan underwriting neto sebanyak Rp1,05 triliun. Naik 10,3 persen apabila dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp954 miliar.
Seiring peningkatan bisnis, beban underwriting yang ditanggung oleh Tokio Marine juga mengalami kenaikan menjadi Rp524 miliar per Desember 2022. Berbanding Rp449 miliar pada tahun sebelumnya.
Dikutip dari laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan di Bisnis Indonesia, Kamis (11/5/2023), laba komprehensif, perusahaan mencapai Rp228 miliar. Turun tipis 2,4 persen apabila dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp233 miliar.
Bersamaan dengan kenaikan bisnis, jumlah aset yang diperoleh Tokio Marine pada 2022 sebesar Rp4,6 triliun atau meningkat 6,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp4,3 triliun.
Jumlah liabilitas yang ditanggung perusahaan mencapai Rp3,1 triliun atau sedikit lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp3 triliun. Sementara itu, untuk jumlah ekuitas yang dibukukan mencapai Rp1,4 triliun atau naik dibandingkan periode sebelumnya yakni Rp1,3 triliun.
Baca Juga
Tingkat kesehatan keuangan yang tercermin dalam Risk Based Capital (RBC) tercatat mencapai 350 persen pada 2022, di mana meningkat 3,2 persen dibandingkan pada 2021. Angka tersebut jauh diatas batas minimal yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni 120 persen.