Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Jago Tbk. (ARTO) memberikan penjelasan mengenai volatilitas transaksi efek melalui keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sepanjang pekan kemarin, saham Bank Jago menguat dalam 5 hari perdagangan berturut-turut. Pada Senin (5/6/2023), ARTO ditutup menguat 5,04 persen ke level 2.500 per saham. Kemudian, pada Jumat (9/6/2023) ditutup pada level 3.190 per saham atau menguat 8,50 persen.
Baca Juga : Gandeng Bank Jago (ARTO), Leasing Boy Thohir & Jerry Ng (BFIN) Kelola Channeling Rp2 Triliun |
---|
Sementara pada pekan ini, pergerakan ARTO melemah pada perdagangan Senin (12/6/2023) dan Selasa (13/6/2023) dengan penurunan 1,25 persen dan 2,22 persen. Namun, kemarin saham Bank Jago kembali ke zona hijau dengan penguatan 0,65 persen ke lebel 3.100 per saham.
Dalam suratnya yang bertanggal 13 Juni 2023, manajemen Bank Jago menyatakan perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal.
"Tidak ada informasi/fakta/kejadian penting lainnya yang material yang belum diungkapkan ke publik," tulis manajemen.
Selain itu, Bank Jago menyampaikan perseroan tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu. ARTO juga tidak memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat, termasuk rencana yang berakibat terhadap pencatatan saham setidaknya dalam 3 bulan mendatang.
"Perseroan telah menyampaikan keterbukaan informasi atas rencana PMTHMETD dalam rangka MESOP pada 3 Mei 2023 dan 23 Mei 2023."
Sebagai informasi, rencana tersebut telah mendapatkan persetujuan dalam RUPS pada 25 Mei 2023. Terkait dengan kepemilikan oleh pemegang saham utama, ARTO menyatakan tidak ada rencana perubahan terkait kepemilikan saham di perseroan.