Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Telah Siapkan Jurus Tangkal Serangan Siber di Sektor Jasa Keuangan

OJK memiliki sejumlah strategi untuk menangkal serangan siber di sektor jasa keuangan.
Logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Bisnis.com, JAKARTA – Kasus serangan siber marak terjadi di Indonesia, terutama menyasar sektor jasa keuangan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun menyiapkan sejumlah langkah pencegahan serangan siber yang dikhawatirkan menimpa sektor jasa keuangan

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan berdasarkan data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), terdapat lebih dari 700 juta serangan siber yang terjadi di Indonesia pada 2022. Maraknya kasus serangan siber ini didorong oleh perkembangan digitalisasi yang pesat, termasuk di sektor jasa keuangan. 

"Serangan siber ini harus dimitigasi, guna minimalisasi potensi kerugian yang besar sekali," katanya dalam acara yang digelar oleh Infobank pada Selasa (20/6/2023).

OJK telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mencegah serangan siber yang marak terjadi. Dalam konteks regulasi, OJK pada tahun lalu telah menerbitkan Peraturan OJK (POJK) tentang penyelenggaraan teknologi informasi oleh bank umum. 

OJK juga telah menerbitkan surat edaran tentang penerapan manajemen risiko dalam penggunaan teknologi informasi oleh bank umum. "Tinggal kita jalankan secara konsisten dan seluruh industri terkait menjalankan kepatuhannya," ujar Mahendra.

Selain itu, dalam hal perlindungan konsumen, OJK masif melakukan serangkaian program edukasi serta literasi keuangan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat. "Ini agar konsumen juga semakin sadar akan risiko yang terjadi," katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara mengatakan di tingkat internal, OJK juga melakukan pengamanan berlapis baik jaringan email, sistem database, hingga server endpoint. "Semua sistem harus security resilient dan mengarah pada best practices internasional," ujarnya dalam rapat dewan komisioner (RDK) OJK pada beberapa waktu lalu.

OJK juga menjalankan uji penetrasi atau penetration test terhadap sistem keamanannya. Di tingkat pegawai, regulator juga terus menjalankan upaya sosialisasi pengamanan siber. "Hal-hal lain terus kami monitoring," kata Mirza.

Sebagaimana diketahui, sektor jasa keuangan memang rawan terkena serangan siber. Berdasarkan data dari Checkpoint Research 2022, sektor jasa keuangan mendapatkan 1.131 kali serangan siber setiap pekannya.

Sementara, data International Monetary Fund (IMF) pada 2020 menyebutkan total kerugian rata-rata tahunan akibat serangan siber di sektor jasa keuangan secara global mencapai sekitar US$100 miliar.

Terbaru, serangan siber berupa ransomware menimpa PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI pada bulan lalu. Serangan siber itu terindikasi setelah gangguan layanan terjadi di BSI selama empat hari sejak 8 Mei 2023 hingga 11 Mei 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper