Bisnis.com, JAKARTA — Sanski beruntun dari Otoritas Jasa Keuangan kepada Grup Kresna, membuat Michael Steven melakukan aksi korporasi dengan mengundurkan diri dari konglomerasi yang dirintisnya.
Pada pengumuman, Jumat (23/6/2023), Michael Steven selaku Direktur Utama PT Kresna Graha Investama Tbk. (KREN) mengumumkan surat pengunduran diri pengurus perusahaan.
Michael tidak mundur sendirian, pemegang saham lainnya Ingrid Kusumodjojo serta Dewi Kartini Laya juga mengundurkan diri dari perusahaa.
Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Minggu (24/6/2023), manajemen KREN telah menerima surat pengunduran diri Michael Steven selaku Direktur Utama pada 21 Juni 2023.
“Perseroan telah memutuskan dan menerima pengunduran diri dari Michael Steven selaku Direktur Utama Perseroan,” ungkapnya.
Sementara itu, manajemen KREN menyampaikan bahwa keputusan pengunduran diri Michael Steven itu sebagaimana hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada Kamis (22/6/2023) dengan mata acara perubahan susunan pengurus perseroan.
Baca Juga
Mengutip dari laman resmi Kresna Investments pada Sabtu (24/6/2023), Michael Steven merupakan pendiri dan Direktur Utama PT Kresna Graha Investama Tbk. (KREN). Michael mendirikan KREN di tahun 1999 sebagai sebuah investment bank tradisional yang bergerak di bidang investments management, securities brokerage, dan underwriting.
Pengunduran diri Michael ini berbarengan dengan rentetan sanksi atas grup ini atas pelanggaran. Michael Steven dalam kapasitasnya sebagai pemegang saham asuransi jiwa PT Asuransi Jiwa Kresna Life (Kresna Life) diperintahkan mengganti uang nasabah termasuk dengan harta pribadinya. Kresna Life sendiri dicabut izin usahanya dua hari setelah pengunduran dari KREN atau pada Jumat (23/6/2023).
OJK melalui perintah tertulis meminta pemegang saham pengendali hingga jajaran direksi PT Asuransi Jiwa Kresna Life (Kresna Life) mengganti kerugian yang dialami perusahaan. Di antaranya, Michael Steven selaku pemegang saham, Kurniadi Sastrawinata selaku Direktur Utama, Antonius Indradi Sukiman selaku Direktur, serta Henry Wongso selaku Direktur untuk bersama-sama mengganti kerugian Kresna Life.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono menuturkan bahwa permintaan ganti rugi itu dilakukan OJK sebagai upaya untuk melindungi kepentingan konsumen, pemegang polis, dan/atau tertanggung asuransi.
“OJK menggunakan kewenangannya dan memerintahkan perintah tertulis kepada pemegang saham, baik itu perusahaan maupun individu untuk melakukan hal tersebut [ganti rugi], dan kami memberi waktu selama tiga bulan,” ujar Ogi dalam konferensi pers virtual, Jumat (23/6/2023).
Namun, lanjut Ogi, apabila dalam waktu tiga bulan para pihak yang telah diberikan perintah tertulis dengan sengaja mengabaikan dan atau tidak melaksanakan perintah tertulis, maka OJK akan melakukan tindakan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.