Bisnis.com, JAKARTA - Fokus kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) diyakini menjadi kunci PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. tetap tumbuh dan menjadi penyumbang laba terbesar dibandingkan perbankan di Tanah Air.
Manajer Bisnis Mikro BRI Kantor Cabang Cikarang Giri Laksomono menuturkan di lapangan, terjadi pembaharuan semangat dari pimpinan yang dirasakan hingga level cabang.
"Kami diminta berkonsentrasi untuk melayani UMKM," kata Giri yang ditemui setelah bazar UMKM Brilian di Cikarang, Jawa Barat pada Sabtu (17/6/2023).
Menurutnya, dengan bentuk bisnis yang tegas dari pimpinan ini, maka dilakukan pembagian area kerja marketing alias mantri ke level terkecil yakni desa. "Jadi mantri tidak boleh keluar dari wilayahnya, cukup di situ saja. Ubek sampai nasabah terkecil," katanya menjabarkan strategi yang dijalankan BRI.
Dengan skenario ini, nasabah dan calon nasabah dalam satu kawasan desa sudah mengetahui karyawan BRI yang dapat dihubungi. Mantri juga diminta tidak sebatas pencairan kredit, namun juga membina komunikasi dengan semua lapisan pelaku usaha.
BRI, kata dia, mendukung bentuk komunikasi ini dengan memberikan fasilitas menjadi agen Brilink. Langkah yang memberi pendapatan tambahan sekaligus memperkuat penetrasi inklusi keuangan BRI pada satu wilayah.
Manajer Bisnis Mikro BRI Kantor Cabang Cikarang Acep Mardiat menyebutkan secara bisnis, bunga yang ditawarkan BRI dibandingkan dengan para pesaing yang juga menggarap segmen UMKM tidak terlalu berbeda signifikan.
Saat ditanya kenapa banyak bank dengan fokus UMKM tutup dan berganti pemilik, sedangkan BRI terus membesar, Acep menyebutkan pihaknya tidak berfokus pada isu suku bunga saja walaupun penting.
Menurutnya, penempatan AO dalam satu wilayah telah membangun kepercayaan akan kapasitas dan kapabilitas perseroan.
Transformasi untuk UMKM Berbasis Digital dari Internal
Saat upaya ke nasabah UMKM terus dilakukan peningkatan layanan, BRI juga melakukan transformasi internal dengan menjadikan digital sebagai tulang punggungnya.
Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha dalam Diskusi Taman BRI mengungkapkan terdapat empat optimalisasi yang dilakukan.
Pertama, memperkuat digital talent acquisition yakni membangun framework rekrutmen dengan memperkuat proses seleksi untuk memastikan standar kompetensi teknis. Kedua, perseroan berkomitmen untuk mengembangkan digital talent development yakni membangun standar kompetensi di IT dan membangun kurikulum untuk beberapa digital roles dengan menyediakan platform pembelajaran digital yang mendukung new way of learning.
Ketiga, mempersiapkan digital talent strategy, yaitu mematangkan perencanaan talenta digital dan mengadopsi digital culture secara berkelanjutan dengan mengembangkan platform kolaborasi yang terintegrasi. Terakhir atau keempat, digital talent branding yaitu mengembangkan employee value proposition untuk menarik talenta digital terbaik turut serta bergabung dan berkontribusi.
