Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) optimistis dapat melanjutkan tren kinerja positif hingga akhir tahun, seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi nasional maupun global.
Wakil Direktur Utama Alexandra Askandar menuturkan Bank Mandiri telah menetapkan panduan pertumbuhan secara konsolidasi, di mana kredit ditetapkan tumbuh mencapai 10 hingga 12 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Sejalan dengan hal tersebut, rasio margin bunga bersih (net interest margin/NIM) juga diperkirakan tetap berada pada tren tinggi mencapai 5,6 persen hingga kuartal IV/2023.
"NIM juga kami harapkan bisa meningkat di kisaran 5,3 persen hingga 5,6 persen. Di samping itu kami berusaha untuk menjaga cost of credit di kisaran 1,3 persen hingga 1,5 persen," jelas Alexandra dalam acara Money Talks CNBC, dikutip Selasa (28/6/2023).
Untuk mencapai target tersebut, Alexandra menambahkan, BMRI telah merumuskan sejumlah fokus utama. Pertama, yakni melakukan pengelolaan likuditas secara optimal dan menjaga biaya dana atau cost of fund tetap rendah dengan mendorong pertumbuhan dana murah.
Untuk diketahui, pada kuartal I/2023 posisi rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) Bank Mandiri terpantau masih berada pada level terjaga meskipun mengalami peningkatan sebesar 124 basis poin (bps) menjadi 84,90 persen dari posisi pada periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni 83,66 persen.
Adapun dari sisi pendanaan, hingga Mei 2023 himpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri tercatat telah tumbuh dobel digit mencapai 13 persen menjadi Rp1.147 triliun.
Lebih rinci, penebalan DPK BMRI tersebut utamanya ditopang oleh giro yang tumbuh mencapai 25 persen ke level Rp465,99 triliun, kemudian tabungan tumbuh 7 persen yoy Rp430,70 triliun dan deposito tumbuh 3 persen Rp251,24 triliun. Alhasil, dana murah bank menguat 16 persen yoy menjadi Rp896,70 triliun.
Sementara itu, portofolio kredit BMRI terpantau telah tumbuh mencapai 10 persen hingga periode Mei 2023 ke level Rp964,45 triliun.
"Kami akan terus mengoptimalkan peluang bisnis turunan dari nasabah wholesale yang merupakan core kompetensi dari Bank Mandiri, serta menggarap potensi bisnis unggulan berbasis kewilayahan," tambah Alexandra.
Fokus bisnis kedua, Bank Mandiri berkomitmen untuk terus menjaga kualitas aset hingga menjaga rasio penting perusahaan baik imbal balik ekuitas (return on equity/ROE) maupun imbal balik aset (return on asset/ROA) pada level yang kompetitif.
"Hal yang berikutnya, kami juga mendorong akselerasi inisiatif digital yang progresif dengan fokus memperkuat basis pengguna Livin' dan Kopra melalui launching fitur dan bisnis model terbaru yang terintegrasi dengan ekosistem top players unggulan, serta kami juga memperkuat sinergi dengan perusahaan-perusahaan anaknya Bank Mandiri," pungkas Alexandra.