2. Korea Selatan
Berdasarkan catatan Bisnis, setidaknya ada enam bank yang dikendalikan oleh konglomerasi keuangan asal Negeri Ginseng tersebut.
Keenam bank itu adalah PT KB Bukopin Tbk. (BBKP), PT Bank IBK Indonesia Tbk. (AGRS), PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. (SDRA), PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR), PT Bank KEB Hana Indonesia, dan PT Bank Shinhan Indonesia.
Salah satu bank yakni Bank KB Bukopin telah dikendalikan oleh korporasi keuangan asal Korea Selatan KB Kookmin Bank Ltd. Sejak 2018 hingga saat ini, KB Kookmin telah menginvestasikan sekitar Rp18,02 triliun ke Bank KB Bukopin. Porsi kepemilikannya kini mencapai 67 persen.
Ada juga Woori Bank Korea yang menjadi pemegang saham pengendali Bank Woori Saudara Indonesia 1906 dengan kepemilikan 84,20 persen saham. Selain itu, APRO Financial Co. Ltd memiliki 93,4 persen saham Bank Oke Indonesia atau DNAR.
3. Singapura
Investor dari Singapura diketahui rajin berinvestasi di bank digital Indonesia. PT Bank Fama International Tbk. yang kini menjadi bank digital bernama Superbank telah diinjeksi modal oleh investor Singapura yakni A5-DB Holdings Pte. Ltd, yang merupakan anak usaha dari Grab Holdings Limited (Grab) dan Singtel Alpha Investments Pte. Ltd, yang merupakan bagian dari Singtel Telecommunications Limited (Singtel).
Di Superbank, A5-DB Holdings mempunyai porsi kepemilikan saham 8,06 persen dan Singtel mempunyai kepemilikan 21,48 persen.
Baca Juga
Lalu, induk Shopee yakni Sea Limited (Sea Grup) kini telah mengendalikan PT Bank Kesejahteraan Ekonomi yang berubah menjadi bank digital bernama SeaBank.
Investor Singapura lainnya, GIC (Government of Singapore Investment Corporation Private Limited), alias lembaga dana investasi milik pemerintah Singapura tercatat berinvestasi di bank digital PT Bank Jago Tbk. (ARTO). Saat ini, GIC memiliki porsi kepemilikan 9,07 persen di ARTO.