Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Bank Digital BBHI hingga BBYB Kompak Menguat di Awal Pekan

Sejumlah saham bank digital, seperti BBHI hingga BBYB, terpantau menguat pada awal pekan ini.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham emiten bank digital seperti PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) dan PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) kompak menguat pada perdagangan awal pekan ini (10/7/2023).

Berdasarkan data RTI Business, harga saham BBHI naik 7,6 persen dalam 24 jam terakhir menjadi ke level Rp1.840 pada penutupan perdagangan Senin (10/7/2023). Dalam sebulan terakhir, harga saham BBHI pun melesat 64,29 persen.

Sementara saham BBYB naik 1,74 persen ke level Rp468. Lalu, PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) mencatatkan peningkatan harga saham 3,21 persen dalam 24 jam terakhir dan terparkir di level Rp1.285 pada penutupan perdagangan hari ini. Harga saham PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) juga naik 2 persen dan terparkir di level Rp408.

Hanya PT Bank Jago Tbk. (ARTO) yang mencatatkan penurunan harga saham 2,48 persen pada penutupan perdagangan hari ini dan terparkir di level Rp3.150. Meski begitu, saham ARTO naik 19,77 persen dalam sebulan.

Moncernya saham bank digital pada awal pekan ini seiring dengan kinerja keuangan jelang paruh pertama 2023 yang positif. Berdasarkan riset dari Samuel Sekuritas, sejumlah seperti ARTO dan AGRO telah mencatatkan laba pada Mei 2023.

"Perbankan juga berhasil membukukan pertumbuhan net interest income [pendapatan bunga bersih] yang cukup besar yakni 121,4 persen yoy [year on year], didukung oleh pertumbuhan kredit yang mencapai 132,9 persen per Mei 2023," tulis Head of Equity Research Samuel Sekuritas Prasetya Gunadi dan Research Associate Samuel Sekuritas Brandon Boedhiman dalam risetnya beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya juga mengatakan tren hijau harga saham bank-bank digital ini bisa didorong oleh sentimen positif ekonomi global.

The Fed telah mempertahankan suku bunga acuan setelah memulai kampanye pengetatan moneter 15 bulan lalu sejalan dengan inflasi global yang mulai turun. Di bursa AS, saham padat teknologi pun perlahan bangkit kembali.

"Sentimen ini berpeluang meningkatkan profitabilitas bank digital di masa datang," kata Cheryl kepada Bisnis pada bulan lalu (14/6/2023).

Meski begitu, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan saham bank digital tergolong bervolatilitas tinggi. Secara fundamental, harga saham bank digital juga menurutnya overvalued. Berdasarkan price to earnings ratio (PER) dan price to book value (PBV) nilai saham bank digital di atas rata-rata perbankan lainnya.

Senior Investment Information Mirae Asset M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan terdapat faktor lain yang memengaruhi harga saham bank digital. "Investor masih menilai valuasi saham bank digital itu premium. Pergerakan harga sahamnya juga tidak konsisten, berbeda dengan KBMI [kelompok bank dengan modal inti] IV," ujarnya kepada Bisnis beberapa waktu lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper