Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Timeline Rampung Bulan Depan, Begini Update Proses Merger Bank Nobu dan MNC Bank

Merger Bank Nobu dan MNC Bank diperkirakan selesai pada Agustus 2023, bagaimana prosesnya saat ini?
Logo PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) dan PT Bank National Nobu Tbk. (NOBU).
Logo PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) dan PT Bank National Nobu Tbk. (NOBU).

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo dan PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) milik taipan James Riady dikabarkan akan merger sesuai timeline bulan depan atau Agustus 2023.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae juga mengatakan rencana merger kedua bank terus berjalan. "Itu sudah jadi kesepakatan merger mereka. Proses merger saat ini terus berlangsung," kata Dian kepada Bisnis pada Selasa (11/7/2023).

Dia mengatakan rencana merger kedua bank merupakan wujud komitmen dari pemegang saham secara business to business (BtB) dalam rangka mendukung konsolidasi serta penguatan industri perbankan.

Namun, hingga saat ini tarik ulur merger masih terjadi. Belum terdapat kejelasan siapa yang akan menjadi pengendali bank hasil gabungan keduanya.

Selain itu, kedua bank nyatanya telah mempunyai modal inti lebih dari Rp3 triliun sesuai ketentuan OJK. Sebelumnya memang dikabarkan kedua bank akan merger agar ketentuan OJK terkait modal inti minimum Rp3 triliun terpenuhi. 

Ketentuan modal inti tertuang dalam Peraturan OJK No.12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum. Beleid ini mewajibkan bank memiliki modal inti Rp3 triliun hingga akhir 2022.

Sementara berdasarkan laporan keuangannya, Bank Nobu mempunyai modal inti Rp3,01 triliun per Maret 2023. Kemudian Bank MNC mempunyai modal inti Rp3,37 triliun per Maret 2023 seiring dengan penambahan modal melalui transaksi pemasukan berupa tanah dan bangunan (inbreng) sebesar Rp801 miliar. 

Meski begitu, Corporate Secretary Bank MNC Heru Sulistiadhi sempat mengatakan merger dilakukan dalam rangka naik kelas menjadi kelompok bank dengan modal inti (KBMI) II, bukan untuk melakukan pemenuhan ketentuan modal inti Rp3 triliun.

Corporate Secretary NOBU Mario Satrio juga mengatakan rencana sinergi yang dilakukan dengan Bank MNC akan membawa dampak positif terhadap kinerja perseroan.

"Setiap corporate action yang dilakukan perseroan sejalan dengan POJK Konsolidasi Bank Umum dan bertujuan untuk mendukung pengembangan volume usaha perseroan dalam jangka panjang guna mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan," kata Mario. 

Kedua bank saat ini memang masih masuk pada KBMI I atau bank yang memiliki modal inti kurang dari Rp6 triliun. Akan tetapi, apabila keduanya digabungkan, modal inti entitas gabungan menjadi di atas Rp6 triliun atau masuk KBMI II.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper