Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. secara konsisten terus menerapkan dan mengembangkan praktik keuangan berkelanjutan (sustainable financing) di Indonesia.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan pihaknya akan konsisten mendorong praktik tersebut lantaran perseroan menjadi salah satu bank yang membentuk inisiatif keuangan berkelanjutan sejak 2015.
Apalagi, sebagai bank pelat merah dengan aset terbesar di Indonesia, Bank Mandiri menyadari tugas dan peran pentingnya dalam mendorong terciptanya ekonomi rendah karbon, baik melalui pembiayaan maupun pendanaan.
“Dengan menjadi salah satu first movers on sustainable banking, Bank Mandiri berkomitmen mendukung tercapainya berbagai target berkelanjutan secara nasional terkait Nationally Determined Contribution [NDC] dan Sustainable Development Goals [SDGs] melalui penerapan keuangan berkelanjutan,” ujar Senin (10/7/2023).
Seperti diketahui, keuangan berkelanjutan adalah dukungan sektor jasa keuangan dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan menyelaraskan kepentingan ekonomi, sosial dan lingkungan hidup. Dalam praktiknya, keuangan berkelanjutan dijalankan dalam kerangka kerja environment, social, and governance (ESG).
Darmawan memerinci, dari sisi pembiayaan, Bank Mandiri terus menggenjot penyaluran pembiayaan hijau (green financing), yakni kredit untuk proyek-proyek atau kegiatan usaha berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Pembiayaan itu, misalnya, disalurkan ke sektor energi terbarukan, pengelolaan sumber daya alam (SDA) berkelanjutan, serta produk yang dapat mengurangi penggunaan sumber daya dan menghasilkan sedikit polusi (ecoefficient).
Selain itu, Bank Mandiri berupaya melibatkan para pemangku kepentingan untuk menyukseskan pencapaian target netral karbon atau Net Zero Emission (NZE) 2060 nasional.
“Bank Mandiri menyadari bahwa aksi kolektif dalam implementasi ESG sangatlah penting. Oleh karena itu, Bank Mandiri terus berusaha meningkatkan kesadaran tentang hal ini kepada seluruh pemangku kepentingan, baik dari internal maupun eksternal.”
Kepada para investor, jelasnya, Bank Mandiri secara berkala melaporkan kinerja keberlanjutan melalui analyst meeting yang dilakukan secara kuartal, pertemuan one-on-one, serta laporan keberlanjutan.
Bank Mandiri juga mendirikan Mandiri Institute yang membuat perseroan menjadi bank pertama di Indonesia yang menyelenggarakan Mandiri Sustainability Forum. Forum ini melibatkan regulator, investor, dan nasabah untuk berdiskusi.
Pada 12 Juli 2023, Bank Mandiri mengadakan Mandiri ESG Festival sebagai wadah apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan mengenai strategi keberlanjutan dan membangun awareness untuk menciptakan kolaborasi masa depan.
Pada acara tersebut, Bank Mandiri akan meluncurkan produk-produk sebagai upaya mitigasi perubahan iklim, seperti digital carbon tracking pertama di Indonesia yang dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan, kartu PVC daur ulang pertama di Indonesia untuk kartu debit dan prepaid, bank nasional pertama yang memiliki cardless credit credit, serta inisiatif carbon insetting melalui restorasi lahan untuk menyerap emisi karbon operasional guna mencapai Net Zero Operational pada tahun 2030.
Selain itu, dalam acara ini juga akan diadakan talkshow yang mengedepankan ekonomi rendah karbon, dengan menghadirkan para ahli dari regulator dan pelaku industri sebagai field expertise.