Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aksi Borong Saham Investor Hongkong di Bank Ganesha (BGTG) Berlanjut, Kepemilikan Semakin Tebal

Investor asal Hongkong, Equity Global International Ltd. terpantau kembali memborong saham PT Bank Ganesha Tbk. (BGTG) pada pekan ini.
Pekerja beraktivitas di dekat logo Bank Ganesha di Jakarta, Kamis (5/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pekerja beraktivitas di dekat logo Bank Ganesha di Jakarta, Kamis (5/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Investor asal Hongkong, Equity Global International Ltd. terpantau kembali memborong saham PT Bank Ganesha Tbk. (BGTG) pada pekan ini. Kepemilikan Equity Global di Bank Ganesha pun kian tebal.

Berdasarkan laporan pemegang saham di atas 5 persen yang dicatatkan oleh PT Kustodian Sentral Efek (KSEI), Equity Global telah memborong saham BGTG sebanyak 949,36 juta (949.363.400) lembar pada 11 Juli 2023. Namun, tidak disebutkan harga saham dari transaksi tersebut.

Apabila mengacu harga saham BGTG pada penutupan perdagangan Selasa (11/7/2023) di level Rp82, maka Equity Global telah merogoh kocek Rp77,02 miliar.

Pada pekan lalu, Equity Global juga telah memborong 2,38 miliar lembar saham BGTG. Pembelian saham dilakukan dalam dua kali transaksi yakni pada 5 Juli 2023 dan 7 Juli 2023.

Pada 5 Juli 2023, investor Hongkong itu memborong 1,19 miliar (1.194.000.000) lembar saham Bank Ganesha. Kemudian, aksi berlanjut pada dua hari setelahnya dengan jumlah saham yang diborong mencapai 1,19 miliar (1.193.000.000) lembar.

Dengan sejumlah aksi borong saham itu, kepemilikan Equity Global di BGTG pun semakin tebal. Per 11 Juli 2023, Equity Global mempunyai 5,73 miliar (5.736.363.400) lembar kepemilikan di BGTG dengan porsi kepemilikan 23,93 persen. Sebelumnya, per 30 Juni 2023, Equity Global hanya memiliki 10,01 persen kepemilikan saham di BGTG.

Berdasarkan prospektus, Equity Global merupakan badan hukum asing yang sebelumnya berkedudukan di Road Town, Tortola, British Virgin Islands. Kemudian, dalam laporan KSEI, Equity Global kini beralamat di 5/F Dawning House 145 Connaught Road Central, Sheung Wa, Hongkong.

Equity Global memiliki kegiatan usaha di bidang investasi. Meskipun bukan sebagai pemegang saham pengendali BGTG, namun Equity Global mengendalikan PT Equity Development Investment Tbk (GSMF) yang saat ini sebagai pemegang saham pengendali BGTG.

GSMF mengendalikan BGTG dengan porsi kepemilikan mencapai 34,77 persen. Sementara GSMF dikendalikan oleh Equity Global dengan porsi kepemilikan 68,28 persen.

Selain GSMF dan Equity Global, UOB Kay Hian Pte. Ltd. juga duduk sebagai pemegang saham Bank Ganesha dengan porsi kepemilikan 5,97 persen.

Adapun, jauh sebelum dibesut investor Hongkong, Bank Ganesha merupakan bank yang dikendalikan oleh taipan Sjamsul Nursalim. Berdasarkan prospektus, pada 1991 perusahaan milik Sjamsul Nursalim yakni PT Gajah Tunggal Sakti memiliki porsi kepemilikan 75 persen di Bank Ganesha. Lalu, Sjamsul Nursalim sendiri memiliki saham atas nama pribadi sebesar 25 persen. 

Kepemilikan Sjamsul Nursalim di BGTG terus menyusut dan lenyap seiring masuknya investor Hongkong.

Sementara itu, Bank Ganesha telah mencatatkan kinerja keuangan yang cukup moncer setidaknya hingga kuartal I/2023. BGTG membukukan pertumbuhan laba dua kali lipat secara tahunan (year on year/yoy) ke level Rp6,13 miliar.

Lebih lanjut, penghijauan tersebut terjadi seiring dengan sisi top line turut mencetak pertumbuhan. Pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) bank tumbuh 70 persen yoy menjadi Rp110,98 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper