Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nasib Saham Bank Ganesha (BGTG) Meski Laba Melonjak 3 Kali Lipat

Harga saham PT Bank Ganesha Tbk. (BGTG) ditutup melemah 1,54 persen setelah pemegang saham memutuskan menahan laba buku 2022 sebesar Rp46,04 miliar.
Pekerja beraktivitas di dekat logo Bank Ganesha di Jakarta, Kamis (5/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pekerja beraktivitas di dekat logo Bank Ganesha di Jakarta, Kamis (5/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Harga saham PT Bank Ganesha Tbk. (BGTG) menurun 1,54 persen secara harian pada perdagangan Jumat (26/5/2023) ke level Rp64 per lembar. Harga saham ini longsor -56,76 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yo0) meski perusahaan mampu meraup laba bersih tahun buku 2022 sebesar Rp46,04 miliar dan tidak membagikan dividen.

RUPS BGTG pada Jumat (26/5/2023) memutuskan tak membagikan dividen dan memilih menggunakan labanya untuk menutupi kerugian tahun-tahun buku sebelumnya. "RUPS telah menyetujui penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2022 untuk menutup kerugian perseroan tahun-tahun buku sebelumnya," kata Corporate Secretary Bank Ganesha Febrina Kenya Savitri dalam keterangan tertulis pada Sabtu (27/5/2023).

Selain itu, Bank Ganesha memanfaatkan laba bersih tahun buku 2022 untuk membentuk dana cadangan wajib/umum sebesar Rp1 miliar dan sisanya disimpan dalam laba ditahan untuk memperkuat modal perseroan.

Sebagaimana diketahui, Bank Ganesha telah berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp46,04 miliar sepanjang 2022, naik 323 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp10,88 miliar pada 2021.

Peningkatan laba tersebut didorong oleh beberapa hal, salah satunya pendapatan bunga yang tumbuh 40 persen menjadi Rp443,41 miliar dari Rp317,22 miliar.

Di samping itu, penghijauan pada bottom line tersebut juga didorong oleh susutnya beban bunga sebesar 18 persen mencapai Rp111,69 miliar dari Rp135,7 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Alhasil, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) naik 77 persen senilai Rp321,72 miliar.

Selain laba, BGTG mencatatkan pertumbuhan pada sisi intermediasi. Pada 2022, BGTG menyalurkan kredit sebesar Rp2,91 triliun atau naik 15 persen dari posisi pada periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar Rp2,52 triliun. Aset Bank Ganesha juga meningkat 4,57 persen yoy menjadi Rp8,96 triliun.

Namun, dari sisi pendanaan, BGTG justru mengalami penurunan. Himpunan dana pihak ketiga (DPK) bank tergerus 11 persen yoy menjadi Rp5,62 triliun.

Tahun ini, perseroan berupaya meningkatkan keunggulan kompetitif melalui pengembangan produk dan layanan. BGTG akan membangun kemitraan strategis

untuk pelayanan bermacam-macam produk kredit, antara lain kredit untuk usaha, investasi, kredit mobil, kredit kepemilikan rumah atau apartemen, kredit multiguna, serta produk bancassurance.

Selain itu, Bank Ganesha gencar menjalankan kerjasama kemitraan strategis dan membuka peluang memperluas jangkauan layanan serta mendukung pertumbuhan usaha, utamanya di pangsa pasar usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper