Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei Bank Indonesia: Pencairan Kredit di Perbankan Melesat Pada Kuartal II/2023

Bank Indonesia (BI) mencatat kredit baru perbankan lebih moncer pada kuartal II/2023 dibandingkan awal tahun ini.
Suasana Pasar Palmeriam, Matraman, Jakarta, Kamis (20/4/2023) - BISNIS/Indra Gunawan.
Suasana Pasar Palmeriam, Matraman, Jakarta, Kamis (20/4/2023) - BISNIS/Indra Gunawan.

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat kredit baru perbankan lebih moncer pada kuartal II/2023 dibandingkan awal tahun ini. Sejumlah bank pun gencar menyalurkan kredit mereka dan optimis kinerja kredit keseluruhan tahun ini moncer.

Berdasarkan Survei Penawaran dan Permintaan Pembiayaan Perbankan yang dirilis oleh BI, penyaluran kredit baru pada Juni 2023 memang terindikasi melambat dibanding Mei 2023. Hasil survei kepada perbankan itu menunjukkan bahwa saldo bersih tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru pada Juni 2023 mencapai 81,7 persen, lebih rendah dibandingkan SBT pada bulan sebelumnya sebesar 82,6 persen. 

Namun, survei BI kemudian menunjukkan untuk keseluruhan periode kuartal II/2023, pertumbuhan kredit baru meningkat dibandingkan kuartal I/2023. Hal tersebut terindikasi dari SBT perkiraan penyaluran kredit baru kuartal II/2023 yang bernilai positif 95 persen, dibandingkan sdari 55,9 persen pada kuartal I/2023. 

"Penyaluran kredit baru ini diprakirakan meningkat pada seluruh jenis kredit," tulis BI dalam survei tersebut pada Selasa (18/7/2023).

Sementara itu, penyaluran kredit baru pada kuartal II/2023 itu terindikasi moncer pada hampir seluruh kategori bank, kecuali bank umum syariah.

Sebelumnya, BI melaporkan laju penyaluran keseluruhan kredit perbankan jelang paruh pertama tahun ini atau Mei 2023 tumbuh 9,39 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya, yakni 8,08 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan kenaikan kredit terjadi pada semua jenis dan di sebagian besar sektor ekonomi, seperti jasa dunia usaha, pertambangan, industri, dan jasa sosial.

“Pertumbuhan kredit didorong oleh peningkatan permintaan sejalan kinerja korporasi yang tumbuh tinggi serta tersedianya likuiditas dan longgarnya standar penyaluran kredit perbankan,” ujarnya dalam konferensi pers, bulan lalu (22/6/2023).

Perry menyatakan BI akan terus meningkatkan stimulus kebijakan makroprudensial untuk mendorong pertumbuhan kredit secara lebih lanjut.

Hal tersebut akan ditempuh dengan meningkatkan dan penajaman insentif likuiditas kepada bank-bank penyalur kredit pada sektor hilirisasi, di antaranya, pertambangan, pertanian, perkebunan, dan perikanan, serta sektor lain seperti pariwisata, ekonomi hijau, dan UMKM.

Sementara itu, sejumlah bank telah menggenjot kredit mereka pada kuartal II/2023 itu dan optimis kinerja kredit keseluruhan 2023 akan moncer. Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) Lani Darmawan mengatakan meskipun terjadi tren pelambatan penyaluran kredit pada awal tahun, tetapi CIMB Niaga masih optimistis permintaan kredit akan tumbuh pesat pada keseluruhan tahun ini. "Kami melihat animo masih tetap sama," katanya kepada Bisnis.

Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) Yuddy Renaldi juga mengatakan bank, khususnya bank pembangunan daerah (BPD) seperti Bank BJB masih melihat pertumbuhan kredit pada sisa tahun ini yang moncer.

"Pada tahun ini saya lihat BPD akan melanjutkan pertumbuhannya, sejalan dengan pulihnya ekonomi juga konsumsi masyarakat yg sudah kembali normal," katanya kepada Bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper