Bisnis.com, JAKARTA – Platform pinjaman peer to peer (P2P) lending, Akseleran, menargetkan dapat meraup profit setelah memperkuat ekuitas hingga Rp70 miliar.
CEO dan Co-Founder Akseleran Ivan N. Tambunan menilai kebijakan pemenuhan ekuitas dari Otoritas Jasa Keuangan atau OJK merupakan hal positif karena dengan kenaikan minimal modal dapat meyakinkan publik bahwa para pemain di industri memiliki kinerja keuangan yang sehat.
Menurutnya, sudah semestinya perusahaan tekfin bisa menyalurkan pinjaman dengan sustainable, yakni meningkatnya penyaluran disertai dengan angka kredit bermasalah yang minim. Alhasil tidak hanya mengejar pertumbuhan tetapi juga keberlangsungan perusahaan.
Saat ini, Ivan memaparkan modal yang disetorkan akseleran sudah mencapai lebih dari Rp70 miliar. Guna memperkuat ekuitas ke depannya, dia menargetkan akseleran mencatat profit yang berkesinambungan.
"Saat ini kami sudah dekat dengan profitabilitas, dan dengan peningkatan penyaluran pinjaman dengan NPL yang sehat kita targetkan profitable tidak lebih lama dari kuartal IV tahun ini," terangnya kepada Bisnis, Jumat (21/7/2023).
Dia memaparkan akseleran telah memenuhi ketentuan permodalan lewat suntikan modal dari induk usaha.
Baca Juga
Ivan memproyeksikan bisnis tekfin masih potensial ke depannya. Terutama untuk sektor produktif, dengan UMKM yang memiliki funding gap hingga Rp2.000 triliun per tahun.
"Yang dilayani masih jauh dari nilai tersebut. Jadi bisnis tekfin ini masih bisa tumbuh berkali-kali lipat," imbuhnya.
Hal tersebut, lanjutnya, juga didukung dengan ekonomi yang berjalan dengan baik. Hal ini tentu akan meningkatkan kebutuhan pendanaan ke depannya.
Langkah merger akuisisi, sebutnya memang bisa jadi opsi apabila pemain tekfin tidak dapat menambah modal untuk mencapai modal atau ekuitas minimumnya.