Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kucuran Kredit BCA (BBCA) Capai Rp735,9 triliun, Dua Sektor Jadi Kunci Pendorong

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) telah menyalurkan total kredit sebesar Rp735,9 triliun per Juni 2023, naik 9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Kredit BCA ditopang oleh kredit konsumer pada semester I/2023. Terutama dari sektor KPR dan kredit kendaraan bermotor (KKB)./Bisnis-Rika Anggraeni
Kredit BCA ditopang oleh kredit konsumer pada semester I/2023. Terutama dari sektor KPR dan kredit kendaraan bermotor (KKB)./Bisnis-Rika Anggraeni

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) telah menyalurkan total kredit sebesar Rp735,9 triliun per Juni 2023, naik 9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Moncernya kinerja BCA tidak lepas dari pertumbuhan kredit konsumer.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengungkapkan kredit segmen konsumer naik 13,9 persen yoy menjadi Rp183,9 triliun.

Sementara dilihat lebih dalam, kredit konsumer ditopang oleh kredit pemilikan rumah (KPR) yang naik 12 persen yoy menjadi Rp114,6 triliun. Selanjutnya sektor ini juga ditopang oleh kredit kendaraan bermotor (KKB) yang naik 19,2 persen yoy menjadi Rp51,4 triliun pada paruh pertama 2023. 

Jahja mengatakan moncernya KPR tahun ini terjadi seiring dengan permintaan yang tinggi pasca pandemi Covid-19. "Kebutuhan [KPR] juga masih besar. Sebanyak 270 juta jiwa masih ada penambahan orang ingin punya rumah," katanya dalam paparan kinerja BCA pada Senin (24/7/2023).

Adapun, BCA fleksibel dalam menyediakan paket-paket KPR. "Apalagi BCA memberikan suku bunga KPR yang murah. Pada masa sekarang suku bunga naik turun, ini sensitif ke KPR," tutur Jahja.

Sedangkan kredit otomotif terdorong lancarnya pasokan. "Sekarang delivery mobil lancar dibandingkan tahun sebelumnya," ujarnya.

Kartu kredit juga mendorong moncernya kredit konsumer di emiten bank berkode BBCA itu. Tercatat, saldo outstanding kartu kredit di BCA tumbuh 15,4 persen yoy menjadi Rp14,6 triliun.

Menurutnya, pertumbuhan pesat kartu kredit ini sejalan dengan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. "Dulu banyak orang membeli makanan online, sekarang lebih suka pergi ke restoran ke mall berbelanja, nah tabunganya dibelanjakan sehingga omset kartu kredit tumbuh pesat," jelas Jahja.

Di segmen lainnya seperti kredit komersial dan UKM serta korporasi juga tumbuh, namun tidak semoncer kredit konsumer. Kredit komersial dan UKM misalnya tumbuh 10,9 persen yoy mencapai Rp219,2 trilliun. Kredit korporasi juga naik 5,1 persen yoy mencapai Rp326,0 triliun. 

Pertumbuhan kredit bank ini telah berkontribusi pada kenaikan aset BCA 7,3 persen yoy menjadi Rp1.357 triliun.

Bank juga menjaga kualitas asetnya. Tercatat, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) tercatat sebesar 1,9 persen pada semester I/2023, turun dari 2,2 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Dari sisi pendanaan, BCA telah mencatat dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 6 persen yoy menjadi Rp1.071 triliun. Dana murah atau current account savings account (CASA) bank naik 5,7 persen yoy mencapai Rp864,7 triliun per Juni 2023, berkontribusi hingga 81 persen terhadap DPK. 

BCA juga bersama dengan entitas anak tercatat membukukan laba bersih sebesar Rp24,2 triliun pada semester I/2023 naik 34 persen yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper