Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRI Finance Tekan Kredit Bermasalah, Jaga NPF di Bawah 2 Persen

BRI Finance melihat ada potensi risiko dari kondisi eksternal dapat mempengaruhi rasip pembiayaan bermasalah di industri multifinance.
Logo BRI Finance./Bisnis.com
Logo BRI Finance./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) optimistis dapat menjaga kualitas pembiayaan dengan proyeksi non-performing financing (NPF) berada di bawah 2 persen hingga akhir tahun.

Pelaksana Tugas Direktur Manajemen Risiko BRI Finance Ari Prayuwana menilai adanya potensi risiko dari kondisi eksternal dapat mempengaruhi NPF di industri perusahaan pembiayaan.

Namun demikian, Ari menyampaikan BRI Finance senantiasa konsisten mengendalikan kualitas pembiayaan, sehingga NPF perseroan saat ini masih cukup terkendali. Tercatat, rasio NPF BRI Finance berada pada level 1,73 persen pada akhir Juni 2023.

“Persentase itu mengalami penurunan dari 2,07 persen pada akhir Juni 2022. BRI Finance memproyeksikan NPF tetap di bawah 2 persen pada akhir 2023,” ujar Ari dalam keterangan tertulis, dikutip pada Kamis (10/8/2023).

Ari mengatakan untuk meningkatkan pertumbuhan, BRI Finance terus mengembangkan digitalisasi proses bisnis, pengembangan produk yang menarik, dan meningkatkan sinergi BRI Group maupun BUMN Group.

“Hal tersebut diiringi pula dengan menjaga kualitas pembiayaan melalui proses seleksi yang seksama dengan memanfaatkan tools yang tersedia terhadap calon debitur yang akan disetujui untuk meminimalisir risiko gagal bayar,” jelasnya.

Adapun, anak usaha bank pelat merah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) itu optimistis piutang pembiayaan tetap tumbuh pada semester II/2023.

Manajemen BRI Finance memproyeksikan pertumbuhan piutang pembiayaan secara tahunan hingga Desember 2023 berkisar 12,5 persen, sedangkan besarnya piutang pembiayaan BRI Finance pada akhir Juni 2023 telah mencapai lebih dari Rp7 triliun. 

“BRI Finance tetap optimistis dapat menyalurkan pembiayaan baru di atas Rp6 triliun tahun ini,” imbuhnya.

Di samping itu, Ari menambahkan BRI Finance juga terus melakukan ekspansi pembiayaan mobil bekas dan fasilitas dana yang diharapkan mampu tetap menjaga pertumbuhan piutang dan profitabilitas perusahaan.

Lebih lanjut, BRI Finance juga melakukan rekomposisi portofolio pembiayaan konsumer ke arah pembiayaan yang memberi yield (imbal hasil) yang lebih tinggi.

“Kami juga terus mengembangkan kapabilitas untuk menjaga pertumbuhan bisnis melalui pengembangan digitalisasi dengan berbagai tools guna memitigasi risiko agar proses cepat dan akurat,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper