Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Catat, Belanja & Jajan di Negara Ini Bisa Pakai QRIS

QRIS dapat digunakan tidak hanya di Indonesia tetapi sejumlah negara lain.
Pelanggan membayar minuman via transaksi digital menggunakan fitur QRIS di salah satu kedai kopi, Jakarta, Jumat (21/7/2023). Pada tahun ini, Bank Indonesia menargetkan 45 juta pengguna QRIS. JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Pelanggan membayar minuman via transaksi digital menggunakan fitur QRIS di salah satu kedai kopi, Jakarta, Jumat (21/7/2023). Pada tahun ini, Bank Indonesia menargetkan 45 juta pengguna QRIS. JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kini bukan hanya dapat digunakan di Indonesia saja namun di Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina. Selain itu, Vietnam juga segera menyusul. 

Bank Sentral dari lima negara Asean, yaitu Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT), sudah sepakat bekerjasama dalam mewujudkan dan mendukung pembayaran yang lebih cepat, murah, transparan, dan inklusif, salah satunya melalui QRIS. 

Melansir dari laman resmi Bank Indonesia, QRIS antarnegara adalah sistem pembayaran lintas negara (cross-border payment) berbasis kode QR yang dapat digunakan untuk transaksi lintas negara.

Dengan QRIS antarnegara, transaksi antarnegara tidak perlu mengkonversi atau menukarkan mata uang lagi saat berbelanja di negara yang dikunjunginya, cukup dengan memindai kode QR. 

Adapun, State Bank of Vietnam baru saja menandatangani halaman Tambahan MoU Regional Payment Connectivity (RPC) untuk menandai secara simbolis partisipasinya dalam inisiatif RPC pada Jumat (25/8/2023). Kerja sama tersebut, termasuk di dalamnya LCT, fast payment, hingga QRIS. 

“Sekarang kami perluas RPC dengan Vietnam. Vietnam sudah siap bergabung dengan Asean 5. Ke depan segera juga dengan Brunei Darussalam yang akan bergabung dalam inisiatif RPC,” ujarnya Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam penandatanganan RPC tersebut. 

Perry menjelaskan perluasan RPC tersebut bertujuan untuk mendukung kegiatan ekonomi pasca pandemi di seluruh Asean termasuk promosi pariwisata dan industri jasa lainnya.  

Perluasan ini, menurutnya, juga akan menguntungkan semua anggota penandatangan di bidang usaha kecil dan menengah. 

Di luar Asean, inisiatif RPC juga akan didorong untuk diperluas ke negara-negara tetangga di luar Asean, seperti China, India, Jepang, dan Korea Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper