Begitu juga dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI). Jumlah ATM di BMRI susut dari 13.077 unit pada Juni 2022 menjadi 13.034 unit pada Juni 2023.
BMRI juga mencatat kontribusi transaksi ATM terhadap pendapatan nonbunga bank turun 21,8 persen yoy menjadi Rp240 miliar pada paruh pertama 2023.
Senior Vice President Transaction Bank Retail Sales Group Bank Mandiri Thomas Wahyudi sebelumnya mengatakan tren penyusutan transaksi di ATM terjadi seiring pesatnya digitalisasi.
"Tren [transaksi digital] ini juga cukup berkembang, terlihat dari pertumbuhan transaksi cardless yang relatif tinggi," ujarnya pada beberapa waktu lalu.
Bank Mandiri sendiri memiliki platform digital Livin' by Mandiri yang tercatat mengalami peningkatan nilai transaksi 65 persen yoy menjadi Rp1.500 triliun per Juni 2023.
Di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), jumlah ATM juga semakin susut. Dalam kurun waktu tiga bulan, jumlah ATM di BRI berkurang 25 menjadi 13.838 unit pada kuartal II/2023. Sementara dalam setahun atau dibandingkan kuartal II/2022, jumlah ATM di BRI turun 579 unit.
Baca Juga
Berbeda dengan mesin ATM, transaksi mobile banking BRI tumbuh pesat. BRI memiliki platform digital bernama BRImo yang mengalami peningkatan nilai transaksi 76,2 persen yoy menjadi Rp1.895 triliun per Juni 2023.