Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mengakselerasi transaksi pembayaran non tunai, salah satunya melalui percepatan dan optimalisasi penggunaan QR Code Indonesian Standard (QRIS).
Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri Timothy Utama mengatakan pihaknya terus memastikan untuk terus menjaga pertumbuhan dan keandalan layanan agar dapat menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah.
“Kedua fitur ini sudah menjadi pilihan utama nasabah dalam melakukan transaksi baik pembayaran maupun transfer antar Bank,” jelasnya dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Senin (9/10/2023),
Tercatat, sampai dengan akhir Agustus 2023 total nominal transaksi BI-Fast di Bank Mandiri telah hampir mencapai Rp 1.500 triliun. Nilai tersebut tumbuh 167 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau year on year (YoY).
Sementara itu, jumlah transaksi BI-FAST di Bank Mandiri sampai dengan akhir Agustus 2023 telah menembus 500 juta transaksi, dengan pertumbuhan mencapai 190 persen YoY. Adapun, pertumbuhan transaksi QRIS Bank Mandiri sejalan dengan tren belanja masyarakat yang telah bergeser ke transaksi non tunai.
Adapun, per Agustus 2023, nominal transaksi QRIS telah tumbuh 515 persen secara YoY dengan pertumbuhan jumlah transaksi mencapai 6 kali lipat dibandingkan periode tahun sebelumnya.
Baca Juga
Lebih lanjut, bank bersandi BMRI ini mengatakan, selain meningkatkan transaksi QRIS dan BI-Fast, Bank Mandiri juga secara aktif melakukan berbagai upaya untuk mendorong inklusi keuangan digital di Indonesia.
Salah satunya melalui penyediaan produk dan layanan digital yang beragam dan mudah diakses, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat melalui pemanfaatan transaksi non tunai, serta berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperluas ekosistem digital.
“Kami berharap, inisiatif-inisiatif yang dilakukan Bank Mandiri dapat disambut baik oleh masyarakat dan berdampak positif terhadap peningkatan inklusi keuangan di Indonesia,” tuturnya.
Sebelumnya, Timothy juga sempat menyebut transaksi per detik di platform Livin' saat ini mencapai rata-rata 10.000 hingga 12.000 transaksi.
Sehingga, dia dan tim bakal terus berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam memperkuat infrastruktur digital unit usaha Livin' by Mandiri kala menghadapi lonjakan transaksi yang terus meningkat.
"Kami melihat bahwa Livin' memiliki traffic yang cukup besar, dan kami ingin memastikan bahwa infrastruktur digitalnya mumpuni dan memiliki headroom yang besar untuk memproses transaksi yang semakin besar," ucapnya beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, saat ini pihaknya fokus menggarap pengembangan user interface (UI) dan user experience (UX), customer integrate serta customer experience yang berkelanjutan pada Livin’ by Mandiri.