Bisnis.com, JAKARTA -- Persaingan paylater kini kian ketat, apalagi dengan masuknya perbankan ke bisnis ini. Lantas, benarkah suku bunga paylater bank lebih rendah dari industri?
Hal ini diketahui kala PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) resmi mengumumkan masuk ke bisnis paylater yang tersedia melalui aplikasi myBCA. Tak mau ketingalan, bank lain seperti PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga menyatakan ketertarikannya untuk bisa meluncurkan layanan ini.
Melansir dari website resminya, Paylater BCA menawarkan limit kredit hingga Rp20 juta dengan mekanisme revolving, dan pilihan tenor cicilan 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau 12 bulan dengan suku bunga sampai dengan 2 persen flat per bulan.
Di sisi lain, fasilitas pinjaman yang diberikan oleh Bank Mandiri yang memiliki pilihan tenor 1, 3, 6, 9 atau 12 bulan mengenakan bunga pinjaman mulai dari 0 persen (tenor 1 dan 3 bulan) dan mulai dari 1,5 persen flat per bulan untuk tenor lebih dari tiga bulan.
Bank Mandiri menawarkan maksimum limit kredit yang diberikan mencapai Rp20 juta. Direktur Utama IdScore Yohanes Arts Abimanyu mengatakan secara industri suku bunga pada produk buy now pay later (BNPL) ada di kisaran 30 persen per tahun, yang artinya 2,5 persen per bulan.
Menurutnya, suku bunga BNPL yang rendah oleh bank sangat dimungkinkan karena fungsi bank yang menghimpun dana masyarakat sehingga memiliki cost of fund yang rendah.
“Selain itu, untuk meraih pangsa pasar besar bisa saja bank melakukan program promosi dengan strategi bunga rendah,” ujarnya pada Bisnis, Sabtu (7/10/2023).
Lebih lanjut, dirinya menyebut saat ini persaingan paylater didominasi oleh perusahaan pembiayaan atau multifinance digital, bank digital, bank umum serta fintech. Bahkan, pengguna BNPL berkisar 13 juta debitur lebih besar 2 kali lipat dibandingkan kartu kredit sebesar 6 juta debitur.
“Demografi debitur pada produk ini, mayoritas gender mengguna BNPL adalah perempuan 55,26 persen. Jika melihat sebaran usia, usia 20 hingga 30 tahun juga masih mendominasi produk ini,” katanya.
Saat ini, tercatat total debitur paylater sebesar 12,8 juta dari 34,4 juta total fasilitas dan total nilai kredit sebesar Rp26,09 triliun per Juli 2023. Sementara itu, total pinjaman kredit naik 3,7 persen dibandingkan Juni 2023 atau 33,6 persen secara yoy.
Adapun, rata–rata total pinjaman BNPL perbulan yang disalurkan dari Agustus 2022 hingga Juli 2023 sebesar Rp24,17 triliun dengan rata-rata jumlah fasilitas yang dibukukan sebesar 38,2 juta per bulan. Setidaknya, hingga sekarang terdapat sejumlah pemain besar yang menawarkan layanan paylater.
Shopee Pay Later yang terafiliasi dengan PT Commerce Finance misalnya yang mengenakan biaya cicilan (suku bunga dan biaya-biaya) minimal 2,95 persen untuk periode tenor cicilan 3, 6, 12, 18 hingga 24 bulan.
Nasabah menyelesaikan transaksi menggunakan Akulaku PayLater di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Suselo Jati
Lalu, ada GoPay Later by PT Multifinance Anak Bangsa yang memberikan limit hingga Rp30 juta dengan beberapa pilihan tenor cicilan 1, 3 , 6, dan 12 bulan. Adapun, berdasarkan kebijakan penyedia layanan GoPay Later, pengguna akan dikenakan biaya bunga yang besarnya ditentukan oleh profil risiko masing-masing pengguna (mulai dari 2 persen hingga 2,75 persen dari nilai transaksi).
Tak hanya itu, Traveloka PayLater sendiri memberikan bunga adalah sebesar 2,25 persen hingga 4,80 persen per bulan. Bunga tersebut bersifat flat setiap bulan.
Adapula Kredivo besutan perusahaan pembiayaan PT FinAccel Finance Indonesia, yang membebaskan bunga bagi pengguna paylater yang melakukan transaksi bayar dalam 1 bulan hingga tiga bulan. Akan tetapi, keduanya tetap dikenakan biaya admin sebesar 1 persen per bulan. Untuk tenor 6-12 bulan dikenakan bunga 2,6 persen per bulan, tanpa biaya admin.
Kemudian, untuk HomeCredit Bayar Nanti tidak ada bunga untuk tenor 1 bulan. Untuk pilihan pembayaran yang lebih lama (tenor mulai dari 3 - 9 bulan), pelanggan dikenakan bunga 3,49 persen per bulan.
Untuk Indodana, tenor 1 bulan tidak ada interest rate (0 persen), sedangkan untuk tenor 3-12 bulan dikenakan bunga 3 persen flat setiap bulan. Selain itu, terdapat admin fee 1 persen atau minimum Rp1.000.
Daftar Pemain Besar PayLater di Indonesia
Layanan PayLater |
Bunga kredit yang ditawarkan |
Tenor |
Limit |
Paylater BCA |
0 persen hingga 2 persen flat per bulan |
1, 3, 6, 12 bulan |
Rp20juta |
Livin’ Paylater (Bank Mandiri) |
0 persen hingga > dari 1,5 persen per bulan |
1, 3, 6, 9, 12 bulan |
Rp20 juta |
Allo Bank |
2 persen hingga > 4,5 persen per bulan |
1, 3, 6, 12 bulan |
Tidak diketahui |
PayLater Jenius |
Tidak diketahui |
Tidak diketahui |
Tidak diketahui |
Shopee PayLater |
>2,95 persen per bulan |
3, 6, 12, 18, 24 bulan |
Limit dapat berubah sewaktu-waktu |
Gopay Later |
2 hingga 2,75 persen dari nilai transaksi |
1, 3, 6, 12 bulan |
Rp30 juta |
Traveloka PayLater |
2,25 hingga 4,8 persen (tergantung level PayLater pengguna) |
Hingga 12 bulan |
Rp2 juta hingga Rp50 juta (tergantung level PayLater pengguna) |
Kredivo PayLater |
0 persen hingga 2,6 persen per bulan |
1,3, 6, 12 bulan |
Tidak diketahui |
Home Credit BayarNanti |
0 persen hingga 3,49 persen per bulan |
1, 3, 9 bulan |
Tidak diketahui |
Indodana |
0 persen hingga 3 persen per bulan |
1, 3, 12 bulan |
Tidak diketahui |
PayLater OVO |
Tidak diketahui |
Tidak diketahui |
Tidak diketahui |
AkuLaku PayLater |
Tidak diketahui |
Tidak diketahui |
Tidak diketahui |
Berdasarkan data terbaru yang dikutip per 8 Oktober 2023