Bisnis.com, JAKARTA -- Harga saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) sejak awal tahun hingga pertengahan Oktober 2023 atau secara year–to–date (ytd) masih terkoreksi hingga 50,54 persen per Selasa (17/10/2023). Bagaimana prospeknya?
Senior Investment Information Mirae Asset Nafan Aji Gusta menilai pergerakan saham masih menunjukkan pola lower low lower high, yang menandakan adanya kecenderungan penurunan harga secara berturut-turut.
“Pergerakan saham ARTO masih dalam fase downtrend, bahkan untuk shifting ke consolidation phase masih perlu menunggu waktu,” ujarnya pada Bisnis, Rabu (18/10/2023).
Tercatat harga saham ARTO memang sempat rebound pada awal pekan. Di mana, saham ARTO naik 12,96% pada penutupan perdagangan Senin (16/10/2023) ke level Rp1.830. Lalu, naik 0,55 persen ke Rp1.840 pada penutupan perdagangan Selasa (17/10/2023).
Akan tetapi, menurut Nafan kenaikan harga saham ARTO belakangan ini dapat dihubungkan dengan europhia masyarakat jelang perilisan produk baru hasil kerja sama dengan GoTo Finansial (Gopay) yakni ‘GoPay Tabungan by Jago’.
Menurutnya, ke depan, para investor kemungkinan akan lebih fokus pada kinerja laporan keuangan perusahaan, terutama pada kuartal III/2023 dan kuartal IV/2023.
AWP Asesor Kompetensi LSP Pasar Modal Gembong Suwito juga menyampaikan pola tren kenaikan saham ARTO terjadi lantaran adanya kenaikan permintaan dari sisi pembeli.
“Secara fundamental ARTO run to profit ya. Namun, untuk jangka menengah dan panjang bakal terjadi downtrend. Target terdekat Rp2.000,” ujarnya pada Bisnis dalam acara BluAcademy di Jakarta, Selasa (17/10/2023).
Gembong menyebut kala berbicara bank digital itu momen puncaknya ada pada 2020 dan 2021. Saat itu bank digital sedang booming, sehingga investor ritel banyak yang masuk. Kemudian, saat momen tersebut lewat, maka para investor ritel akan kembali ke bisnis dengan melihat tingkat profitabilitas.
Berdasarkan data RTI Business pada penutupan perdagangan kemarin, (17/10/2023) harga saham ARTO naik 0,55% di level Rp1.840. Dalam sepekan pun turun 4,66%, lalu secara tahunan saham ARTO tercatat turun 75,63%.
Demikian pula jika ditarik dari awal September 2023, harga saham ARTO tertekan 17,12%. Bahkan, sejak awal tahun atau secara year to date (ytd), harga saham ARTO masih terus terkoreksi 50,54%. Sementara, jika menilik pergerakan 5 tahun terakhir, ARTO mengalami kenaikan 189,79%.
Sebelumnya, Direktur Bank Jago Sonny Christian Joseph menuturkan kinerja saham ARTO tidaklah mencerminkan kondisi fundamental perseroan. Pasalnya, sejak pertama diluncurkan, Bank Jago sudah mampu mencetak laba.
"Sebelum perusahaan berganti nama menjadi Bank Jago [PT Bank Artos Indonesia], kondisi keuangan masih merugi. Tapi ketika 2021, meluncurkan apps Bank Jago, itu kita mungkin menjadi satu-satunya bank berbasis teknologi yang mencatatkan laba,” ujarnya dalam Media Gathering di Jakarta beberapa waktu lalu.
Business Development Advisor BEI Poltak Hotradero juga menyebut ada banyak faktor yang menjadi penggerak harga saham. Bahkan, dirinya mengungkapkan sektor perbankan menjadi salah satu sektor yang menjadi primadona investor asing di Indonesia, karena return on asset tertinggi di Asia Pasifik.
“Ada banyak faktor. Di sisi lain, penduduk Indonesia yang unbankable itu masih banyak,” ujar Poltak.
Menurut pengamatannya, masyarakat Indonesia sangat aktif dalam hal keuangan digital, dan hal ini berdampak pada perdagangan saham di sektor keuangan di pasar modal. Namun, dia menekankan bahwa pergerakan harga saham sepenuhnya ditentukan oleh mekanisme pasar.
Sebagai informasi, PT Bank Jago Tbk. (ARTO) dan GoTo Finansial (Gopay) akan meluncurkan fitur produk simpanan bersama bernama ‘GoPay Tabungan by Jago’ pada Rabu (18/10/2023) siang ini.
Informasi mengenai peluncuran tersebut didapatkan dari agenda yang beredar sejak Senin (16/10/2023). Dari informasi ini diketahui Bank Jago telah mengikuti arahan regulator untuk dapat memberikan nama produk sesuai dengan nama banknya.
Berdasarkan catatan Bisnis, fitur tabungan itu akan menghubungkan pemilik akun Gopay dengan Bank Jago. Melalui persetujuan pengguna, pemilik akun Gopay akan menjadi nasabah Bank Jago.
Demikian juga sebaliknya, pemilik rekening Bank Jago bakal memiliki akun Gopay, di mana nasabah tidak perlu lagi melakukan isi ulang saldo (top up), karena secara otomatis nasabah terintegrasi dengan dompet digital besutan GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) itu.