Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Jahja Setiaatmadja meminta maaf kepada nasabah karena gangguan layanan pada platform digital BCA. Adapun, layanan digital di BCA memang tumbuh pesat.
Jahja mengatakan pada dasarnya BCA terus menjaga sistem layanan perbankan digital agar ramah pengguna (user-friendly). Akan tetapi, gangguan atau eror dalam sistem tak terhindarkan.
Meski begitu, Jahja memastikan pemulihan sistem dilakukan secepat mungkin demi memberikan kenyamanan kepada nasabah dalam melakukan transaksi.
“Namanya teknologi enggak bisa ditebak, kadang-kadang dia [sistem] ngadat, sedikit perlu sabar [para] nasabah, kami mohon maaf juga kalau ada merasa ada gangguan sedikit,” ujarnya dalam paparan kinerja kuartal III/2023, Kamis (19/10/2023).
Pada layanan mobile banking BCA yakni BCA Mobile dan myBCA memang sempat terjadi gangguan dan menyebabkan BCA menjadi trending topic di aplikasi X (dahulu bernama Twitter).
Di media sosial itu, banyak pengguna yang mengeluhkan tak bisa melakukan pengecekan saldo, karena layar hanya memunculkan tampilan loading. Bahkan saat indikator lampu sudah hijau, nasabah juga tak bisa melakukan pengiriman uang.
Baca Juga
Setelah beberapa menit, muncul tulisan "Sementara transaksi tidak dapat diproses, ulangi beberapa saat lagi". Pengguna pun banyak yang meminta pihak bank untuk melakukan pengecekan.
Di tengah berbagai gangguan yang menimpa layanan digital BCA, nyatanya angka transaksi hingga pengguna platform di BCA terus melonjak.
Pada sembilan bulan pertama 2023, total volume transaksi BCA naik 26,8% secara tahunan (year on year/yoy) mencapai 22 miliar transaksi didongkrak oleh transaksi di kanal digital.
Khusus transaksi mobile dan internet banking di BCA, jumlah transaksi telah mencapai 18,7 miliar pada kuartal III/2023, naik 30% yoy. Sementara nilai transaksi mobile dan internet banking itu telah mencapai Rp18.440 triliun, naik 9%. Lalu, BCA mencatat jumlah pengguna mobile banking 30,8 juta naik 23%.
Jahja mengatakan BCA pun terus mengembangkan layanan digitalnya untuk terintegrasi. "BCA telah menambahkan fitur Paylater BCA yang merupakan fasilitas kredit untuk alternatif pembayaran melalui scan QRIS," ujar Jahja.
Sebelumnya, BCA juga menghadirkan beragam fitur seperti integrasi fitur wealth management (WELMA), login dengan teknologi biometrik, cardless, hingga bayar dan isi ulang.
Wakil Presiden Direktur BCA Armand Hartono juga sempat menjelaskan kondisi eror layanan digital di BCA. “Sebenarnya [layanan eror] kita itu enggak sering, Tapi, karena pengguna kita besar, dan dalam beberapa menit ratusan transaksi itu ada, ya jadi kesannya besar. Tapi itu [masalah] langsung kita bersihkan dalam hitungan menit saja,” ujarnya.
Dia juga mengatakan gangguan yang terjadi pada suatu layanan digital itu bukanlah kesalahan siapapun. Bahkan, layanan yang dilaporkan mengalami gangguan pada waktu yang bersamaan dengan tanggal gajian karyawan pun dinilai sebagai suatu ‘probability’.
“Namanya juga sistem. Memang di sistem itu kadang-kadang bisa ada hardware, software atau apa ya nyangkut dikit harus dibenerin. Selepas dibenerin, ya kemudian jalan lagi, begitu aja,” terangnya.