Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia Naikkan Bunga Acuan, Survei: Simpanan Nasabah di Bank Pada Akhir Tahun Akan Melejit

Survei dari Bank Indonesia (BI) menunjukan bahwa simpanan atau dana pihak ketiga (DPK) di perbankan akan melejit pada kuartal IV/2023.
Karyawan melintas didekat logo Bank Indonesia di Jakarta beberapa waktu lalu. Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan melintas didekat logo Bank Indonesia di Jakarta beberapa waktu lalu. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- Survei dari Bank Indonesia (BI) menunjukan simpanan nasabah seperti tabungan, giro hingga deposito atau dana pihak ketiga (DPK) di perbankan akan melejit pada kuartal IV/2023. 

Berdasarkan Survei Perbankan Triwulan III 2023 dari BI, penghimpunan DPK pada kuartal IV/2023 diprakirakan meningkat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Kondisi ini meski bank sentral telah mengerek bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) ke level 6% pada pertemuan Dewan Gubernur pekan lalu.

Peningkatan tersebut terlihat dari saldo bersih tertimbang (SBT) pertumbuhan DPK sebesar 93,7%, lebih tinggi dibandingkan 55% pada kuartal sebelumnya. 

"Pertumbuhan DPK yang meningkat diprakirakan terjadi pada seluruh jenis kategori instrumen, yakni giro, tabungan, dan deposito," tulis BI dalam survei tersebut yang dipublikasikan, dikutip Minggu (22/10/2023).

Secara rinci, nilai SBT simpanan giro mencapai 42,5%, tabungan 88,5%, dan deposito 66,4%. Seiring dengan hasil survei BI, bank-bank memang tengah menggenjot raupan simpanan dari nasabah mereka.

BI juga mencatat pertumbuhan DPK sampai dengan akhir 2023 diprakirakan masih tinggi. Hal ini tecermin dari SBT prakiraan penghimpunan DPK tahun 2023 yang tercatat positif sebesar 93,7%, lebih tinggi dibandingkan SBT 82,1% pada tahun sebelumnya.

Adapun, berdasarkan data BI, pertumbuhan DPK perbankan hingga September 2023 telah mencapai 6,54% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada September 2023.

Prediksi akan moncernya penghimpunan pendanaan di perbankan sejalan dengan upaya bank-bank dalam meraup DPK. PT Bank Panin Tbk. (PNBN) misalnya menggelar program undian berhadiah rutinnya tahun ini, yakni Panin Super Bonanza 2023-2024 untuk menarik minat nasabah menyimpan dana di bank. Pada program tersebut Bank Panin menebar undian hadiah berupaya total 20 unit Mercedes-Benz A200 dan total uang tunai Rp38 miliar.

Presiden Direktur PaninBank Herwidayatmo mengatakan program undian masih mempunyai daya tarik yang besar dari masyarakat. Alhasil, bank-bank pun mengandalkan program undian berhadiahnya untuk menarik minat masyarakat menggunakan layanan perbankan.

"Tiap bank punya program yang spesifik. Tentunya ini [undian berhadiah] yang diharapkan nasabah tiap tahunnya," ujar Herwidayatmo dalam peluncuran Panin Super Bonanza 2023-2024 pada pekan lalu (5/10/2023) di Jakarta.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) menggelar program Danamon Hadiah Beruntun tahun ini yang menawarkan undian hadiah mobil Tesla Model 3 dan Mercedes-Benz C 200 untuk menarik minat nasabah.

Consumer Funding Business Head Bank Danamon Ivan Jaya juga mengatakan bahwa program undian berhadiah masih menarik bagi masyarakat. Mengacu riset Bank Danamon bersama perusahaan riset pasar Jakpat, 8 dari 10 orang responden memiliki familiaritas yang cukup tinggi dengan program undian berhadiah perbankan. Kemudian, mayoritas responden memiliki persamaan preferensi dalam memilih program undian berhadiah dari perbankan. 

Sebanyak 54% responden memilih program undian yang dilakukan dengan intensitas tinggi. Lalu, 48 responden menyukai program hadiah langsung berupa ‘cashback’, serta undian yang diundi di masing-masing daerah. 

"Kami pun memahami bahwa mayoritas responden memilih suatu program undian yang menawarkan kesempatan untuk menang lebih tinggi,” jelas Ivan.

Di bank digital, upaya menarik simpanan dilakukan melalui pengembangan inovasi dan ekosistem. PT Bank Jago Tbk. (ARTO) misalnya meluncurkan produk kolaborasi bersama GoTo Finansial (Gopay) yakni ‘GoPay Tabungan by Jago’ pada Rabu (18/10/2023).

Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung mengatakan secara teknis, produk tabungan itu merupakan gabungan layanan pembayaran di e-wallet dan tabungan di bank digital. 

Melalui produk tersebut, Bank Jago berupaya mempertebal tabungan dengan menyasar nasabah baru dari ekosistem GOTO yang luas. Tidak hanya dari pengguna aplikasi Gopay, tapi Gojek dan Tokopedia. GOTO sendiri melalui PT Dompet Karya Anak Bangsa merupakan pemegang saham Bank Jago dengan porsi kepemilikan 21,4%.

"Dengan pengguna GOTO yang banyak, pastinya nasabah akan besar. Kita punya 7,5 juta pengguna di aplikasi Jago. 35% dikontribusikan dari ekosistem GOTO. Dengan produk ini, makin banyak lagi [nasabah]," ujar Arief dalam konferensi pers peluncuran ‘GoPay Tabungan by Jago’ pada Rabu (18/10/2023) di Jakarta. 

Sebagai gambaran, per tahun lalu terdapat 64 juta pengguna transaksi di GOTO yang terhubung dengan 2,5 juta mitra pengemudi dan 15 juta merchant. Gopay sendiri menjadi penopang transaksi terbesar di grup, yakni Rp360 triliun per Desember 2022. Kemudian diikuti Tokopedia Rp273 triliun dan Gojek Rp61,6 triliun.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper