Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Geber KPR dan Kredit Mobil di Tengah Pelambatan

Sejumlah bank jumbo RI sedang melakukan inovasi dengan untuk memacu kredit di segmen KPR dan KKB atau kredit kendaraan.
Ilustrasi suku bunga perbankan./ Dok. Freepik.
Ilustrasi suku bunga perbankan./ Dok. Freepik.

Bisnis.com, JAKARTA -- Kalangan perbankan terus memacu kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB), baik kredit mobil maupun sepeda motor, menyusul adanya catatan bahwa penyaluran kredit perbankan per September 2023 mengalami tren pelambatan.

Berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar yang dirilis Bank Indonesia (BI), kredit yang disalurkan oleh perbankan pada September 2023 sebesar Rp6.803,4 triliun, tumbuh 8,7% secara tahunan (year-on-year/yoy), melambat dibandingkan Agustus 2023 yang tumbuh 8,9% yoy. 

Adapun, pada segmen KPR, penyaluran kredit mencapai Rp695,9 triliun, tumbuh 12%, tetapi melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 12,3%.  

Lalu, pada segmen KKB, penyaluran kredit mencapai Rp128,3 triliun, tumbuh 6,7%, melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh kencang 14,6%.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung menyampaikan meski secara tahun berjalan, kredit perbankan telah tumbuh sebesar 6,44% (year-to-date/ytd). Namun, dia tetap meminta perbankan untuk terus mendorong pertumbuhan kredit hingga kuartal IV/2023 ini.

“Target kita 9%-11%, artinya masih ada sisa 2,6% yang harus kita kejar supaya menjadi 9%. Itu paling minimal, dalam 3 bulan ini Insyaallah akan terus kita kejar,” katanya dalam acara Peluncuran Buku KSK No. 41, Senin (23/10/2023).

Tak hanya itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun memberi sinyal bakal memberikan insentif pada sektor properti khususnya perumahan dalam waktu dekat. 

"Dan hari ini kita juga akan rapat bagaimana untuk dapat men-trigger ekonomi. Kita akan berikan insentif, belum kita putuskan masih rapat pada sore hari ini, akan memberikan insentif pada dunia properti," tutur Jokowi di Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Di tengah desakan BI dan Presiden Jokowi yang  ingin mendongkrak daya beli hingga ekonomi nasional di tengah tren suku bunga tinggi, sejumlah perbankan jumbo RI sendiri memang tengah melakukan inovasi dengan untuk memacu kredit di segmen ini.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., misalnya, yang mencatat penyaluran kredit segmen ritel terus mengalami perbaikan. 

Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan per Agustus 2023 total penyaluran KPR dan KKB Bank Mandiri tumbuh masing-masing di kisaran 10% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

“Sampai akhir tahun, kami optimis kredit KPR dan KKB punya ruang untuk terus tumbuh seiring dengan masih membaiknya daya beli masyarakat. Strategi utama dalam mencapai hal tersebut adalah dengan menggarap ekosistem bisnis turunan dari nasabah wholesale Bank Mandiri yang merupakan core strength bisnis Bank Mandiri,” ujarnya pada Bisnis, Selasa (24/10/2023). 

Baginya, penguatan channel digital dalam memasarkan produk KPR dan KKB juga menjadi strategi dalam memperluas jangkauan nasabah untuk memiliki akses kepada produk kredit retail di Bank Mandiri.

Khusus KPR, Bank Mandiri terus menjalin kerjasama yang kuat dengan para developer unggulan, baik di skala nasional maupun regional. 

Dengan begitu, pihaknya berharap nasabah Bank Mandiri memiliki berbagai pilihan properti yang menarik sesuai dengan kebutuhan nasabah, tentu saja dengan tingkat suku bunga yang menarik. 

Khusus KKB, Bank Mandiri bersinergi dengan dua perusahaan anak, yakni Mandiri Tunas Finance dan Mandiri Utama Finance, dalam bentuk joint financing

“Salah satu strategi untuk meningkatkan penetrasi kredit kendaraan bermotor adalah melalui penyelenggaraan event-event promo yang melibatkan nasabah dan mitra bisnis,” ujar Rudi

Sementara itu, PT Bank Cental Asia Tbk. (BBCA) menilai permintaan dalam kredit konsumer masih solid. Sebagai informasi, KPR tumbuh 11,5% YoY menjadi Rp117,9 triliun, dan KKB naik 22,1% YoY menjadi Rp53,5 triliun per September 2023.

Saldo outstanding kartu kredit dan pinjaman individu juga tumbuh 15,3% YoY menjadi Rp15,0 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 14,4% YoY menjadi Rp189,6 triliun. 

EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan pihaknya terus optimistis dapat menjaga pertumbuhan kredit secara berkelanjutan. 

“Kami akan terus mencari peluang untuk meningkatkan portofolio kredit, serta mendukung pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor. Kami senantiasa mengamati dinamika yang terjadi di pasar,” katanya pada Bisnis, Selasa (24/10/2023). 

Menurutnya, pelaksanaan dua kali expo pada 2023 ini pun mampu mengumpulkan total aplikasi KPR dan KKB senilai Rp46 triliun, atau meningkat lebih dari 50% dibandingkan capaian tahun 2022.

Sebelumnya, Peneliti Lembaga ESED dan Praktisi Perbankan BUMN Chandra Bagus Sulistyo mengatakan dengan kenaikan suku bunga dari BI, tentu akan berdampak pada penyaluran kredit akan menurun. 

Bahkan, dirinya memprediksi pertumbuhan kredit perbankan hanya akan berada di single di bawah 9%.

“Biaya KPR, KKB hingga pinjaman akan bengkak, pengetatan monetary ini bakal membuat tingkat suku bunga acuan di perbankan dana lembaga keuangan konvensional akan membengkak, sehingga biaya kredit ke bank lebih mahal,” ujarnya.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper