Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tugu Insurance Serap Bisnis Perlindungan Kendaraan Listrik Rp1,27 Miliar

Pada kuartal III/2023, premi asuransi kendaraan listrik Tugu Insurance mencapai Rp1,27 miliar. Angka tersebut meningkat 59,1%.
Presiden Direktur PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (Tugu Insurance) Tatang Nurhidayat./Bisnis/Arief Hermawan P
Presiden Direktur PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (Tugu Insurance) Tatang Nurhidayat./Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA— PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia (TUGU) menjadi salah satu perusahaan asuransi umum yang menawarkan perlindungan untuk kendaraan listrik di Indonesia. 

Presiden Direktur Tugu Insurance Tatang Nurhidayat mengungkapkan asuransi kendaraan listrik semakin diminati. Bahkan premi asuransi kendaraan listrik yang dibukukan perusahaan terus meningkat setiap tahunnya. 

Pada kuartal III/2023, premi asuransi kendaraan listrik Tugu Insurance mencapai Rp1,27 miliar. Angka tersebut meningkat 59,1% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp798 juta pada kuartal III/2022. 

“Perkembangan asuransi kendaraan listrik di Tugu Insurance terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, tercatat pada TW3/2023 ini produksi premi EV kami Rp1,27 miliar,” kata Tatang kepada Bisnis, Rabu (8/11/2023). 

Tatang mengungkap perseroan masih menggunakan wording Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI) mobil Non EV/ICE tetapi dengan modifikasi terms and conditions dengan wording polis EV di luar negeri. 

Di Indonesia aturan khusus terkait dengan asuransi kendaraan listrik memang belum ada. Namun beberapa perusahaan sudah mulai memberikan perlindungan dengan aturan konvensioanal. 

Kendati demikian, Tatang menyebut bahwa sejatinya kendaraan listrik memiliki risiko-risiko baru yang belum ada di kendaraan berbasis Bahan Bakar Minyak (BBM). Terutama baterai yang nilainya 40—50% dari nilai kendaraan. Hal tersebut yang membuat banyak perusahaan asuransi masih terus mengkaji dan mempelajari risiko-risiko yang ada di kendaraan listrik.

“Tentunya apabila kajian tersebut telah paripurna maka industri dapat segera membuat produk khusus untuk kendaraan listrik,” katanya. 

Di sisi lain, Tatang menyebut ekosistem kendaraan listrik memang belum besar di Indonesia. Terlebih secara jumlah kendaraan listrik yang digunakan masyarakat Indonesia belum cukup banyak dan intensif pemanfaatan operasionalnya. 

“Jadi masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan agar pengguna kendaraan listrik semakin banyak dan ekosistem kendaraan listrik semakin luas,” tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper