Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia (TUGU) mencatatkan laba Rp1,14 triliun pada kuartal III/2023. Capaian ini meningkat 333,5% jika dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumny sebesar Rp262 miliar (year-on-year/yoy). Capain laba ini maka laba per saham (earning per share) TUGU mencapai Rp316.
Presiden Direktur Tugu Insurance Tatang Nurhidayat mengungkapkan pihaknya percaya dengan kenaikan laba yang terjadi tahun ini dapat meningkatkan dividen pada tahun depan. Kendati demikian, dia belum bisa memastikan berapa persen laba yang akan dibagikan untuk dividen. Terlebih penentuan dividen merupakan domain keputusan dari pemegang saham dan manajemen hanya mengusulkan.
“Untuk dividen kinerja keuangan tahun 2023 akan disampaikan pada RUPS tahunan pada 2024. Jadi tunggu saja keputusan RUPS,” ungkap Tatang kepada Bisnis, Selasa (7/11/2023),
Pada 2023, Tugu Insurance diketahui memutuskan untuk membagikan dividen tunai senilai Rp138,86 miliar kepada para pemegang saham. Angka tersebut mencapai 40 persen dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yakni Rp347,15 miliar untuk kinerja 2022.
Lebih lanjut, Tatang mengungkap penghimpunan premi bruto secara konsolidasian yang mencapai Rp5,45 triliun atau meningkat 15,36% turun mendorong laba. Capaian ini berbanding Rp4,72 triliun pada periode sebelumnya.
“Peningkatan premi bruto terbesar berasal dari lini bisnis fire, engineering, marine hull and offshore,” ungkapnya.
Baca Juga
Peningkatan premi bruto ini membuat pendapatan premi neto perusahaan setelah dikurangi komisi menjadi Rp1,96 triliun. Berbanding Rp1,67 triliun untuk 9 bulan pertama 2022.
Meski demikian, pendapatan neto ini belum mampu menutupi klaim bruto Rp2,01 triliun dan kenaikan klaim retensi sendiri Rp430,81 miliar.
Kepiawaian investasi yang membuat laba Tugu melonjak. Termasuk di dalamnya pengembalian reasuransi. Tercatat dalam periode ini TUGU melakukan klaim reasuransi sebesar Rp1 triliun dan membukukan pendapatan investasi Rp422,71 miliar. Pundi perusahaan juga semakin tebal dengan pendapatan lainnya yang utama bersumber dari sewa properti. Pos ini total menyumbangkan kas untuk pendapatan Rp346,55 miliar.
Laba tebal TUGU lainnya disumbang oleh penerimaan dana atas kasus litigasi Citibank N.A yang terdiri atas pokok dan bunga sebesar US$74 juta atau sekitar Rp1,15 triliun dengan kurs Rp15.659. Pos pendapatan lain ini setelah ditotal menyumbang dalam rupiah sebesar Rp930,29 miliar. Pasalnya pos ini dikurangi beban bunga Rp12,59 miliar dan ditambah pendapatan kurs Rp4,45 miliar.
Hingga akhir September 2023, tingkat Risk Based Capital (RBC) Tugu Insurance tercatat 569,8%. Angka tersebut jauh di atas ketentuan batas minimum yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu sebesar 120%.