Bisnis.com, JAKARTA — PT Federal International Finance (FIFGroup) melalui bisnis pembiayaan Finatra membidik penyaluran pembiayaan sektor produktif dan UMKM senilai Rp4 triliun pada 2024.
Microfinancing Partnership and Marketing Development Head FIFGroup Riezky Candra Novariz mengatakan meski bisnis Finatra FIFGroup baru menginjak usia 18 bulan, perusahaan optimistis dapat mencapai target yang dibidik. Riezky menuturkan bahwa UMKM merupakan sektor yang harus dikembangkan.
“Target penyaluran [Finatra] tahun depan kita sekitar Rp4 triliun,” kata Riezky di Jakarta, Rabu (15/11/2023).
Riezky mengatakan strategi yang dilakukan Finatra untuk merealisasikan target pembiayaan tersebut adalah dengan berkolaborasi dan masif melakukan campaign ke calon nasabah Finatra. “Tentunya, branding yang paling efektif itu dari mulut ke mulut [work of mouth], apalagi di kalangan UMKM,” ujarnya.
Sepanjang tahun berjalan September 2023, Finatra telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp913 miliar kepada 14.000 UMKM yang didominasi oleh sektor makanan dan minuman (food & beverage) dan groceries.
Adapun sampai akhir tahun, Finatra memproyeksi dapat menyalurkan pembiayaan UMKM hingga Rp1,2 triliun. Artinya, jika melihat angka realisasi, Finatra telah mencapai 76,08% dari target tahun ini.
Riezky menjelaskan Finatra memberikan plafon pinjaman mulai dari Rp25 juta—Rp500 juta dengan tenor sampai 5 tahun kepada para UMKM. Adapun saat ini, rata-rata tenor yang diambil UMKM berada di kisaran 38 bulan—40 bulan dengan pinjaman rata-rata senilai Rp78 juta—Rp83 juta.
Dia pun mengklaim rasio kredit bermasalah (non-performing financing/NPF) gross di bawah 1%. “NPL itu memang masih sangat kecil, jadi di bawah 1%. Maksudnya, dari 14.000 [nasabah] mungkin yang ibaratnya batuk-batuk tidak sampai 1%,” ungkapnya.
Lebih lanjut, karakteristik UMKM yang menjadi target nasabah Finatra salah satunya dilihat dari minimum 2 tahun memiliki bisnis UMKM. “Periode 2 tahun merupakan adalah seorang pebisnis sudah memikirkannya untuk melebarkan sayap dan berkembang, sudah tidak mencari pola tapi mencari pengembangan untuk bisnis tumbuh,” pungkasnya.