Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Satu per Satu Bisnis Bank Asing Rontok: dari Citibank hingga Commonwealth

Sejumlah bank asing melepas sebagian atau keseluruhan lini bisnisnya di Indonesia, seperti Citi Indonesia, Standard Chartered, hingga Commonwealth.
Aprianto Cahyo Nugroho,Fahmi Ahmad Burhan
Jumat, 17 November 2023 | 07:30
Bank Commonwealth di Indonesia
Bank Commonwealth di Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA – Rencana PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) atau OCBC Indonesia mengakuisisi 99% saham PT Bank Commonwealth dari induknya, Commonwealth Bank of Australia (CBA), menambah deretan lini bisnis bank asing di Indonesia yang dilepas.

Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Bisnis, Kamis (16/11/2023), OCBC Indonesia telah melakukan penandatanganan sale and purchase agreement (SPA) dengan CBA untuk membeli 99% saham di Bank Commonwealth.

Estimasi dari nilai rencana transaksi akuisisi adalah Rp2,2 triliun dan nilai tersebut akan bergantung pada penyesuaian yang wajar sesuai dengan ketentuan di dalam perjanjian.

OCBC Indonesia juga bermaksud untuk mengakuisisi sisa 1% saham Bank Commonwealth dari pemegang saham lainnya.

“Rencana akusisi ditujukan untuk memperkuat dan melengkapi kapabilitas OCBC Indonesia dalam memberikan layanan keuangan yang komprehensif baik untuk segmen konsumen dan UMKM," kata Presiden Direktur OCBC Indonesia Parwati Surjaudaja dalam keterangan tertulis pada Kamis (16/11/2023).

Kabar dilepasnya unit usaha perbankan CBA di Indonesia telah terdengar sejak November tahun lalu. Saat itu, induk Commonwealth Indonesia ini memang dikabarkan tengah mempertimbangkan menjual unit usaha perbankannya itu.

Berdasarkan laporan Bloomberg, langkah itu menjadi strategi perusahaan untuk keluar dari pasar non-intinya.

Sebelum Commonwealth, sejumlah bank asing juga telah melepas sebagian bisnisnya di Indonesia. Pada tahun lalu, Citigroup juga melepas bisnis retail banking Citibank N.A. Indonesia atau Citi Indonesia kepada UOB Group.

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan alasan bank asing seperti Citibank memilih menjual bisnis konsumer-nya itu karena pangsa pasar yang kecil bagi pemain luar.

“Terlalu kecil market share-nya. Jadi susah align,” ujarnya dalam kunjungannya ke Wisma Bisnis Indonesia beberapa waktu lalu.

Selain itu, bank asing kalah saing dengan pemain lokal. “Bagi bank global, bisnis konsumer biasanya hanya besar di home country,” kata Batara.

Meski begitu, Batara menilai keputusan menjual lini bisnis konsumer merupakan langkah tepat. Dengan menjual lini bisnis konsumernya, bank bisa fokus menggarap bisnis institutional banking.

Selain Citi, Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI) juga menandatangani perjanjian pengalihan sejumlah portofolio kredit yang termasuk ke dalam bisnis konsumer kepada PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN).

Di antara portofolio kredit yang dilepas SCBI adalah kredit pemilikan rumah (KPR) dan kartu kredit. Kredit perorangan (personal loan) dan auto loan milik SCBI pun akan dialihkan ke Bank Danamon.

Pada 2018, PT Bank ANZ Indonesia juga telah melepas divisi retail mereka ke PT Bank DBS Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper