Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rugi Bersih Bank Neo Commerce (BBYB) Susut jadi Rp566 Miliar

Bank Neo Commerce (BBYB) mencatatkan penyusutan rugi bersih menjadi Rp566 miiliar pada September 2023.
Karyawan melayani nasabah di digital lounge PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) di Jakarta, Selasa (7/2/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan melayani nasabah di digital lounge PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) di Jakarta, Selasa (7/2/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) telah mencatatkan penyusutan rugi bersih menjadi Rp566,06 miiliar pada kuartal III/2023. Capaian ini susut 5,84% dibandingkan rugi bersih periode tahun lalu (year-on-year/yoy), yaitu Rp601,17 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan, penyusutan kerugian Bank Neo Commerce didorong oleh peningkatan pesat pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) hingga 102,86% secara tahunan (yoy) menjadi Rp2,21 triliun per September 2023 dari yang sebelumnya Rp1,09 triliun per September 2022.

Pertumbuhan pendapatan bunga bank didorong oleh kinerja margin bunga bersih (net interest margin/NIM) yang melesat 460 basis poin (bps) menjadi 17,34% pada September 2023 dari level 12,74% per September 2022. 

Pendapatan lainnya pun melonjak hingga 362,98% secara tahunan menjadi Rp332,68 miliar per kuartal III/2023 dari Rp71,86 miliar per kuartal III/2022.

Bahkan, dari pos beban promosi terpantau susut 73,39%, dari yang sebelumnya Rp270,67 miliar per September 2022 menjadi Rp72,02 miliar per September 2023.Di samping itu, bank diketahui makin efisien, terlihat dari rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang berhasil dipangkas 1.406 bps menjadi 116,91% dari level 130,97%.

Kemudian, perseroan juga mencatatkan portofolio kredit melesat 22,73% mencapai Rp10,97 triliun dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp8,93 triliun. 

Sejalan dengan hal tersebut, total aset bank hingga September 2023 tercatat meningkat 21,58% yoy menjadi Rp19,45 triliun dibanding periode tahun lalu Rp15,99 triliun. 

Seiring dengan peningkatan kredit, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross BBYB naik ke level 3,89% per September 2023 dari 1,88% per September 2022. Sedangkan, NPL nett mengalami penurunan tipis 18 bps menjadi 1,59% dari 1,69% 

Adapun, dari segi pendanaan, BBYB telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp15,3 triliun pada kuartal III/2023, naik 20,76% yoy. 

Sementara rasio dana murah atau current account savings account (CASA) BBYB sebesar 27,04% dari total DPK atau setara dengan Rp4,14 triliun per September 2023, tumbuh 21,76% dari sebelumnya Rp3,39 triliun per September 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper