Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Geliat Bank Danamon hingga CIMB Niaga Ubah Wajah Kantor Cabang

Sejumlah bank melakukan transformasi kantor cabang seiting dengan pesatnya digitalisasi.
Nasabah beraktivitas di salah satu cabang Bank Danamon di Jakarta, Selasa (22/2/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Nasabah beraktivitas di salah satu cabang Bank Danamon di Jakarta, Selasa (22/2/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) hingga PT CIMB Niaga Tbk. (BNGA) bergeliat ubah wajah kantor cabang mereka di era pesatnya digitalisasi. Kantor cabang pun saat ini jumlahnya kian susut.

Bank Danamon misalnya mengubah deretan kantor cabangnya dengan konsep Next Generation Branch. Kantor cabang ini berfungsi sebagai ruang publik atau communal space yang menjadi pusat interaksi bagi para nasabah, memperkuat koneksi, serta mendorong pertumbuhan secara bersama-sama.

Terdapat pula fasilitas Danamon Showcase di sejumlah kantor cabang tersebut yang memungkinkan nasabah mempromosikan usaha mereka secara cuma-cuma.

Branch Network Head Bank Danamon Eka Dinata mengatakan pada akhir tahun lalu saja, Danamon telah mentransformasi kantor cabangnya dengan menyelesaikan renovasi dan membuka kembali tiga kantor cabang berkonsep Next Generation Branch.

Total, telah ada 52 cabang berkonsep Next Generation Branch di seluruh Indonesia. Eka mengatakan transformasi kantor cabang itu akan dilanjutkan pada 2024.

Menurutnya, transformasi kantor cabang ini dilandasi komitmen Danamon untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi kebutuhan nasabah.

"Ini adalah perwujudan dari komitmen Danamon untuk tumbuh bersama nasabah," ujarnya dalam keterangan tertulis pada Selasa (9/10/2024).

Danamon juga telah melihat adanya pergeseran fokus kunjungan ke kantor cabang bank, dari transaksi dasar menjadi hubungan yang lebih bermakna, membangun kepercayaan, dan bekerja sama mencari solusi yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Kemudian, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) mengubah wajah kantor cabangnya. BTN melakukan pemetaan pada kantor cabangnya sesuai dengan potensi wilayah. Kemudian, kantor cabang difokuskan pada segmentasi pasar yang potensial, seperti untuk meraup pendanaan atau penyaluran kredit baik perumahan serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Bank digital PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) pun mengandalkan kantor cabang. Namun, konsep kantor cabangnya bukan hanya sebagai tempat penyedia layanan keuangan bagi nasabah. Bank Raya memiliki konsep cabang bernama community branch.

Bank Raya pada 2023 menjalankan strategi perluasan community branch di berbagai daerah untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat akan bank digital lebih banyak lagi. 

Community branch di beberapa daerah sebagai touch point untuk mengakomodasi kebutuhan finansial nasabah retail, pelaku usaha, dan juga komersial yang melengkapi layanan di aplikasi Bank Raya.

Adapun, hingga akhir 2023, Bank Raya memiliki 8 kantor cabang dan 11 community branch di Indonesia.

“Community branch adalah pendekatan kami sebagai bank digital mengikuti kebutuhan nasabah yang semakin meningkat untuk layanan perbankan," kata Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia dalam keterangan tertulis pada akhir tahun lalu (19/10/2023).

Go Digital

Bank-bank lainnya mengubah wajah kantor cabang seiring pesatnya digitalisasi. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) misalnya menjalankan terobosan dengan mengubah kantor cabang konvensional menjadi smart branch by Mandiri.

Bank Mandiri telah menyelesaikan periode post-implementation monitoring terhadap ratusan smart branch.  Emiten bank berkode BMRI juga telah mencatatkan perkembangan positif pada smart branch mereka.

Fitur-fitur yang diluncurkan bertambah, behavior nasabah juga dinilai sudah lebih siap menggunakan layanan digital. Kemudian, layanan lebih cepat dibanding proses sebelumnya.

Lalu, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) telah mentransformasi cabang menjadi cabang digital sejak 2018.

Saat itu mesin dan aplikasi digital dapat digunakan oleh nasabah secara mandiri dan didukung dengan teknologi terkini, seperti biometrics untuk verifikasi nasabah.

Aplikasi eBranch digunakan nasabah untuk reservasi kedatangan dan kemudahan pengisian slip sebelum ke cabang, mesin CS Digital untuk penggantian kartu, serta registrasi fasilitas BCA.

Terdapat pula mesin eService untuk pencetakan buku dan pembukaan rekening serta mesin STAR Teller untuk transaksi tarikan dan setoran tunai.

Selain itu, CIMB Niaga membuka model terbaru kantor cabang masa depan yaitu digital branch.

Pada tahun lalu, bank telah meresmikan digital branch di Pantai Indah Kapuk (PIK).

"Jadi, yang di Pantai Indah Kapuk itu bisa dibilang kantor cabang kelinci percobaan, di mana kita akan coba me-replicate cabang-cabang konvensional menjadi digital seperti itu, kalau enggak ya kita akan ketinggalan zaman. Masa terus-terusan print kertas, kita harus mulai paperless,” ujar Head of Digital Banking, Branchless & Partnership CIMB Niaga Lusiana Saleh dalam agenda Digital Lounge Carnival di Jakarta pada pertengahan tahun lalu (31/8/2023).

Kantor cabang CIMB Niaga itu bekerja dengan konsep hybrid yang memadukan antara cabang konvensional dan digital lounge.

Nasabah CIMB Niaga dapat memanfaatkan beragam fasilitas perbankan terkini yang sebelumnya ada di digital lounge seperti mesin self service banking, video banking, perangkat tablet, OCTO Vending Machine, dan beragam fasilitas digital lainnya didukung oleh seorang digital service officer.

Seiring dengan gencarnya bank mengubah wajah kantor cabangnya, jumlah kantor cabang bank di Indonesia memang terus merosot.

Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah kantor bank di Indonesia pada Oktober 2023 mencapai 24.324 menyusut 1.072 kantor dalam setahun.

Sementara, jumlah kantor cabang bank pada Oktober 2023 mencapai 3.561, susut 134 kantor cabang dalam setahun.

Penyusutan jumlah kantor cabang bank terjadi saat layanan digital di perbankan melaju pesat. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), pada November 2023, nilai transaksi digital banking tercatat mencapai Rp5.163,76 triliun atau tumbuh sebesar 13,21% secara tahunan (year on year/yoy).

Nilai transaksi uang elektronik meningkat 16,95% yoy menjadi Rp41,30 triliun. Lalu, nominal transaksi QRIS tercatat tumbuh 157,43% yoy sehingga mencapai Rp24,90 triliun, dengan jumlah pengguna 45,03 juta dan jumlah merchant 30,12 juta yang sebagian besar merupakan UMKM.  

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper