Bisnis.com, JAKARTA — PT BNI Finance membukukan pembiayaan sebanyak Rp3,19 triliun pada 2023. Angka tersebut meningkat 7,5 kali dibandingkan kinerja pada 2023 yang hanya Rp422 miliar.
Direktur Utama BNI Finance Yenanto Siem mengatakan pencapaian tersebut merupakan komitmen perseroan untuk memberikan performa terbaik setelah efektif mendapatkan suntikan modal dari induk usaha dengan total Rp800 miliar pada semester II/2023.
"Pencapaian ini merupakan fondasi yang kuat bagi kami untuk terus bertumbuh dan menunjukan eksistensi di industri pembiayaan Indonesia, serta terus memberi kontribusi positif pada kinerja BNI Group,”kata Yenanto dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (17/1/2024).
Sepanjang 2023, BNI Finance juga berhasil mencatatkan aset sebanyak Rp3,79 triliun, yang mana meningkat 272% dibandingkan dengan perolehan 2022 yakni Rp1,02 triliun. Yenanto mengatakan strategi perusahaan dalam memperbesar porsi segmen pembiayaan konsumer dan memperluas jaringan pemasaran menjadi salah satu faktor pendorong peningkatan aset tersebut.
BNI Finance juga mampu menjaga kualitas kredit dengan mencatatkan non performing financing (NPF) yang mencapai 0,07% pada 2023. Angka tersebut membaik dibandingkan dengan tingkat NPF pada 2022 yang mencapai 0,92%.
Untuk rencana bisnis tahun ini, BNI Finance berencana memperluas jaringan kantor cabang di 22 kota yang potensial. Dengan penambahan kantor cabang tersebut diharapkan perseroan mampu menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan.
Baca Juga
Selain itu, BNI Finance juga akan melakukan digitalisasi proses bisnis dan penguatan proses bisnis sehingga diharapkan mampu untuk meningkatkan pelayanan secara cepat dan bertumbuh semakin sehat.
“Kami berharap proses pelayanan terhadap konsumen dan dealer menjadi lebih cepat. Selain itu, BNI Finance juga melakukan integrasi pembayaran dan channel dengan induk usaha [BNI] sehingga konsumen dapat lebih mudah bertransaksi dengan BNI Finance,” tandasnya.
