Bisnis.com, JAKARTA -- PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) yang merupakan bank digital besutan kongsi crazy rich Chairul Tanjung, grup Salim, hingga PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) meraup laba bersih Rp444,57 miliar pada 2023.
Laba BBHI ini naik 64,64% secara tahunan (year–on–year/yoy) dibandingkan dengan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp270,03 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Kamis (1/2/2024) laba bank didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar Rp1,04 triliun sepanjang 2023, angka ini tumbuh 65,29% yoy dari sebelumnya Rp627,23 miliar pada 2022.
Tak hanya itu, capaian laba juga terdorong faktor pendapatan lainnya yang mencapai Rp78,61 miliar pada 2023, tumbuh 737,02% dibandingkan dengan tahun lalu Rp9,39 miliar sepanjang 2022.
Allo Bank juga mencatatkan penyusutan beban kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) 8,31% yoy menjadi Rp47,94 miliar sepanjang 2023.
Tercatat rasio margin bunga bersih (net interest margin/NIM) BBHI melejit 231 basis poin (bps) menjadi 9,01% pada 2023, dari level 6,7% pada 2022.
Baca Juga
Rasio profitabilitas bank pun membaik. Tercatat, rasio imbal balik ekuitas (return on equity/ROE) Allo Bank naik 234 bps menjadi 6,7%. Lalu, rasio imbal balik aset (return on asset/ROA) bank naik 121 bps menjadi 4,76%
Dari sisi intermediasi, emiten bank berkode BBHI ini telah menyalurkan kredit Rp7,39 triliun sepanjang 2023, naik 2,5% yoy. Alhasil, aset bank juga ikut terkerek naik 15,3% menjadi Rp12,75 triliun dari sebelumnya Rp11,06 triliun pada 2022.
Seiring dengan penyaluran kredit, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross BBHI berada di level 0,09% pada 2023, naik 8 bps dari level 0,01% pada 2022. Kemudian, NPL nett ada di level 0,05%, naik 4 bps dari sebelumnya 0,01% .
Dari sisi pendanaan, BBHI telah meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp4,9 triliun sepanjang 2023, naik 10,94% dari sebelumnya Rp4,42 triliun.
Dana murah atau current account savings account (CASA) bank pun naik 47,1% menjadi Rp513,3 miliar dari sebelumnya Rp348,05 miliar. Adapun, porsi CASA BBHI 10,48% dari total DPK.