Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa tingkat suku bunga acuan atau BI rate masih akan tetap dipertahankan untuk sementara waktu. Para pejuang KPR harap bersabar, ya!
Perry mengatakan penurunan suku bunga acuan atau BI rate rencananya baru akan dilakukan pada semester kedua 2024.
“BI rate sementara waktu kami akan mempertahankan. Sabar, sabar. Sabarnya sampai kapan? Kami sudah kasih hint, kita baseline-nya rencananya di semester II,” katanya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG), Rabu (21/2/2024)
Dia menjelaskan indikatornya laju inflasi tetap terkendali, ekonomi tumbuh baik, serta khususnya nilai tukar rupiah yang berlanjut stabil bahkan menguat.
Di sisi eksternal, BI memperkirakan suku bunga di Amerika Serikat (AS), Fed Funds Rate (FFR) baru akan diturunkan pada semester kedua 2024, dengan ruang sebesar 75 basis poin.
Begitu ada kepastian penurunan FFR, Perry optimistis ketidakpastian global akan mereda sehingga aliran modal asing akan kembali masuk ke negara emerging markets.
Baca Juga
“Itu kenapa narasinya BI rate tetap, fokusnya untuk nilai tukar rupiah agar imported inflation akan tetap terkendali,” jelasnya.
Pada RDG bulan ini, BI memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan sebesar 6%. Perry mengatakan keputusan ini tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability.
Hal ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar rupiah serta langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 1,5% hingga 3,5% pada 2024.