Bisnis, JAKARTA— Kabar resesi Jepang dan Inggris, tertundanya penurunan suku bunga the Fed dan Bank Indonesia, hingga krisis beras dalam negeri berpotensi mengganggu dinamika perekonomian nasional. Hal ini bakal berimbas pada kinerja industri perbankan tahun ini.
Berita tentang Sederet Tantangan Laju Industri Perbankan 2024 menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id. Selain berita tersebut, sejumlah berita menarik lainnya turut tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.
Berikut ini sorotan utama Bisnisindonesia.id, Jumat (23/2/2024):
Sederet Tantangan Laju Industri Perbankan 2024
Prospek perbankan RI masih positif meski terimpit berbagai tantangan, mulai dari ketidakpastian dan perlambatan ekonomi global, hingga suku bunga acuan domestik yang masih tinggi hingga pertengahan 2024.
Perekonomian global masih dihantui oleh ketidakpastian. Baru-baru ini, Pemerintah Jepang dan Inggris mengumumkan penurunan kinerja ekonomi kuartal mereka, menjadikan kedua negara ini kini berstatus resesi.
Di sisi lain, Bank Sentral Amerika Serikat, yakni The Federal Reserve (The Fed) menganulir sinyal percepatan penurunan suku bunga acuan dari level 5,25%—5,5% pada awal paruh kedua 2024 karena inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali tinggi.
Artinya, perekonomian global masih harus menunggu lebih lama untuk dapat bergerak lebih leluasa dengan suku bunga yang lebih rendah.
Di sisi lain, belum adanya tanda-tanda merenggangnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa Timur.
Mencari Momentum Obligasi Hijau di Industri Leasing
Kehadiran Taksonomi untuk Keuangan Berkelanjutan Indonesia yang digagas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dinilai belum terlalu berdampak signifikan bagi penerbitan obligasi hijau atau berkelanjutan di industri multifinance.
Dalam hal ini, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) melihat bahwa taksonomi hanya mengklasifikasikan bisnis ke dalam beberapa industri, seperti dalam pengelompokan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha (KBLI) oleh BPS. “Jadi, itu tidak akan berdampak besar,” kata peneliti Economic Research Division Pefindo Ahmad Nasrudin kepada Bisnis, Selasa (20/2/2024).
Dia mengatakan, industri multifinance lebih berfokus pada pembiayaan komersial, seperti pembiayaan kendaraan bermotor. Untuk sektor produktif, segmen utama di industri multifinance adalah sektor komoditas, pertambangan dan konstruksi. Terlebih, segmen utama ini cukup sensitif dengan isu keberlanjutan.
Meski demikian, Ahmad melihat ada ruang untuk memberikan pinjaman berkelanjutan di sektor produktif perusahaan yang beroperasi secara ramah lingkungan. “Namun, itu perlu waktu cukup lama untuk efektif mendorong perusahaan multifinance menerbitkan surat utang di pasar domestik.”
Menjaga Postur Fiskal Jelang Transisi Kepemimpinan
Pergantian kabinet pemerintahan diharapkan tetap bisa didukung oleh postur fiskal yang solid mengingat tantangan ekonomi baik internal maupun eksternal pada tahun ini.
Tekanan inflasi dari sektor pangan, kinerja perdagangan yang belum menggigit, dan gemuruh dari ekonomi global dikhawatirkan akan mengganggu daya beli masyarakat yang menjadi fondasi penting pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sayangnya, secara historis penerimaan negara pada tahun transisi tidak pernah mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Apalagi setahun ini terjadi penurunan harga komoditas yang berisiko terjerembabnya penerimaan negara.
Presiden terpilih untuk periode 2024-2029 mendatang dinilai perlu melanjutkan penerapan disiplin fiskal dalam tahun-tahun mendatang.
Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution (ISEAI) Ronny P Sasmita menilai pemerintahan yang baru harus banyak belajar dari Menteri Keuangan saat ini, Sri Mulyani Indrawati, terutama terkait menjaga irama penerimaan negara.
“Terutama pajak, rasio utang, keseimbangan primer, creditworthiness surat utang pemerintah, keseimbangan antara kebijakan moneter dan fiskal, efektivitas belanja anggaran, hingga pengawasan belanja negara, dan lainnya,” katanya kepada Bisnis, Selasa (20/2/2024).
Menekan Biaya Logistik Lewat Pelabuhan Anyar di Timur Indonesia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pelabuhan Makassar New Port di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Kamis (22/2/2024). Infrastruktur anyar ini digadang-gadang turut mendongkrak penurunan biaya logistik nasional.
Proyek tersebut menelan investasi Rp5,4 triliun. Lewat modal jumbo tersebut, Kepala Negara mengharap adanya peningkatan nilai efisiensi bagi biaya logistik. "Ini akan menjadi pelabuhan besar di Indonesia bagian timur yang kita harapkan bisa mengefisiensikan biaya-biaya logistik," katanya, Kamis (22/2/2024).
Makassar New Port merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Pembangunan MNP dilakukan dalam tiga tahap dan akan berakhir pada tahun 2037. Proyek pembangunan ini dibiayai sepenuhnya oleh PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
Pada kesempatan kali ini, Presiden Jokowi meresmikan penyelesaian pembangunan fase 1B dan 1C Makassar New Port.
Jokowi menjelaskan biaya logistik dalam negeri sempat berada di level 24% terhadap PDB dalam dekade terakhir. Beberapa penyebab di antaranya lokasi antara pelabuhan, kawasan industri hingga pabrik-pabrik yang tidak saling terintegrasi. Kondisi ini akhirnya berpengaruh pada ongkos logistik.
Daftar Diskon Harga Mobil Selama IIMS 2024
Pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, 15-25 Februari, di JI Expo Kemayoran tidak hanya menampilkan model-model terbaru otomotif, tetapi juga tawaran diskon harga yang menarik.
Menempati ruang pameran 133.547 meter persegi, IIMS 2024 diikuti oleh 54 merek mobil dan motor, serta 187 peserta pameran lainnya.
Merek mobil peserta pameran di antaranya Toyota, Daihatsu, Honda, Mitsubishi Motors, Suzuki, Hyundai, Kia, Audi, BMW, Mini, Volkswagen (VW), Nissan, Wuling, Morris Garage (MG), Jaguar Land Rover, Subaru, Chery, dan Citroen.
Dua merek pendatang baru yakni BYD dan Vinfast memanfaatkan momentum IIMS 2024 untuk menunjukkan model-modelnya.
Model-model terbaru, pilihan beragam, hingga penawaran harga spesial menjadi daya tarik bagi pengunjung dan calon pembeli.