Dukungan Solusi Finansial untuk Industri Otomotif dari Hulu ke Hilir

Industri otomotif merupakan salah satu dari lima sektor manufaktur yang tengah diprioritaskan pengembangannya oleh pemerintah, dari hulu hingga hilir
Ilustrasi penjualan otomotif
Ilustrasi penjualan otomotif

Bisnis.com, JAKARTA - Industri otomotif merupakan salah satu dari lima sektor manufaktur yang tengah diprioritaskan pengembangannya oleh pemerintah, seiring dengan potensi yang besar baik di hulu yang berfokus pada produksi komponen hingga di hilir yang berada pada penjualan kendaraan.

Pemerintah bercita-cita menjadikan industri otomotif nasional sebagai salah satu pionir penerapan revolusi industri keempat sesuai program pemerintah yang bertajuk “Peta Jalan ‘Making Indonesia 4.0’”. Melalui program ini diharapkan industri otomotif nasional tak hanya mampu melayani pasar domestik, namun juga merambah pasar regional dan global.

Pada saat ini, Indonesia tercatat sebagai negara dengan industri manufaktur terbesar di Asean. Bersama Malaysia dan Thailand, Indonesia bersaing memperebutkan pasar otomotif global.

Saat ini, industri komponen Indonesia ditopang oleh sekitar 1.500 perusahaan, mulai dari skala kecil hingga besar, yang tersebar di daerah-daerah pusat produksi otomotif seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Pertumbuhan produsen komponen ini sebagian bergantung pada kinerja produksi kendaraan bermotor nasional, yang tahun lalu mencapai kisaran 1,4 juta unit mobil menurut Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo dan 6,24 juta unit sepeda motor berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).

Sebagian lagi pertumbuhannya ditopang oleh kebutuhan pemeliharaan kendaraan bermotor yang beredar di jalan raya yang pada 2022 berkisar 148,2 juta unit, dimana 84% di antaranya adalah sepeda motor, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).

Adapun, di sisi hilir alias penjualan, Gaikindo telah menetapkan target penjualan mobil di dalam negeri sebanyak 1,1 juta unit pada 2024. Target ini lebih tinggi dari realisasi 2023 yang sebanyak 1,05 juta unit. Untuk sepeda motor, AISI memperkirakan sebanyak 6,5 juta unit bakal terjual di pasar domestik tahun ini. 

Kementerian Perindustrian mencatat bahwa saat ini, terdapat 22 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang ada di Indonesia.

“Sektor ini telah menyumbangkan nilai investasi sebesar Rp99,16 triliun dengan total kapasitas produksi mencapai 2,35 juta unit per tahun dan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38,39 ribu orang,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam siaran persnya.

Menperin juga mengemukakan, potensi industri kendaraan bermotor roda dua dan tiga di tanah air saat ini terdapat 26 perusahaan. Total nilai investasi yang telah digelontorkan sebesar Rp10,05 triliun dengan kapasitas produksi mencapai 9,53 juta unit per tahun dan menyerap tenaga kerja hingga 32.000 orang.

“Bahkan, dari sektor otomotif ini memberikan dampak luas kepada lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut,” ungkapnya.

Masifnya pertumbuhan industri otomotif ini tentunya membutuhkan dukungan solusi finansial yang mumpuni. PT Bank Danamon Indonesia Tbk melanjutkan kemitraan bersama PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk. (“Adira Finance”) dan MUFG Bank Ltd. (MUFG) untuk mendukung Indonesia International Motor Show (IIMS), sebagai bagian dari komitmen grup ini untuk memperkuat industri otomotif nasional dengan menyediakan solusi finansial komprehensif bagi setiap bagian dari mata rantai industri otomotif, dari hulu hingga ke hilir. 

Andrew Suhandinata, Transaction Banking Head PT Bank Danamon Indonesia Tbk, menekankan pentingnya industri otomotif dalam memajukan ekonomi Indonesia dan komitmen Danamon dalam mendukung pelaku bisnis di sektor ini.

Untuk tahun 2023, Danamon mencatatkan pertumbuhan yang signifikan dalam penyaluran kredit, dengan total kredit dan trade and finance meningkat sebesar 19% Year-on-Year (YoY) menjadi Rp 174,9 triliun. Peningkatan ini didorong oleh portofolio kredit dari segmen Enterprise Banking & Financial Institution yang tumbuh 15% YoY mencapai Rp78,8 triliun. 

Sinergi antara Danamon dengan Adira Finance sebagai anak perusahaan, telah menghasilkan peningkatan dalam penyaluran kredit dan pembiayaan otomotif baik ritel maupun korporasi sepanjang tahun 2023.

Nilai pembiayaan kendaraan yang dilakukan oleh Adira Finance bagi nasabah bisnis Danamon (fleet financing) telah tumbuh sebesar 85% YoY dengan pertumbuhan nasabah mencapai 22% YoY. Selain itu, Danamon telah menyalurkan kredit modal kerja bagi para dealer mitra Adira Finance di tahun 2023 dengan peningkatan nilai pinjaman sebesar 103% YoY dengan penambahan dealer yang sebesar 105% YoY.

Kemudian, sejalan dengan semakin berkembangnya skala dan kapabilitas Grup MUFG melalui berbagai akuisisi perusahaan penyedia jasa keuangan lainnya baru-baru ini baik yang sudah selesai maupun masih berjalan, kolaborasi ketiganya kembali hadir di IIMS 2024 dengan pilihan solusi keuangan yang semakin lengkap dan komprehensif bagi setiap kebutuhan nasabah dari hulu hingga ke hilir, untuk memperluas akses layanan kepada lebih banyak pelaku industri.

“Danamon menyadari bahwa kebutuhan nasabah dalam hal otomotif tidak hanya terbatas pada end user. Ada banyak nasabah yang merupakan pemilik usaha seperti pemilik bengkel, toko aftermarket, dan lain-lain. Danamon ingin kembali menegaskan komitmen terhadap nasabah Korporasi, termasuk SME dan Enterprise Banking dan hadir sebagai one stop financial solution provider,” tegas Andrew.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper