Bisnis.com, JAKARTA— Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan pembiayaan tumbuh menjelang lebaran Idulfitri 2024. Khususnya untuk penyaluran pembiayaan sektor multiguna dan kendaraan bermotor.
Pertumbuhan piutang pembiayaan kemungkinan berada di kisaran 11–13% secara tahunan (year on year/yoy). Proyeksi tersebut juga melihat tren selama lima tahun terakhir di mana selalu terdapat peningkatan penyaluran pembiayaan satu bulan sebelum Idulfitri atau pada bulan Ramadan.
“Hal ini terjadi karena meningkatnya permintaan masyarakat atas kendaraan bermotor untuk keperluan mudik atau bepergian selama libur lebaran,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman dalam jawaban tertulisnya, Kamis (7/3/2024).
Selain itu, Agusman menyebut perusahaan pembiayaan menyambut demand tersebut dengan mengeluarkan penawaran khusus seperti nominal down payment (DP) yang lebi rendah, bonus pembiayaan satu angsuran hingga suka bunga yang lebih rendah.
Selain multiguna dan kendaraan bermotor, OJK juga memperkirakan peningkatan penyaluran pembiayaan di sektor pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater.
Hal ini dikarenakan meningkatnya kebutuhan masyarakat pada saat bulan Ramadan dan lebaran seperti pembelian barang- barang persiapan untuk puasa dan lebaran serta pembelian tiket transportasi untuk mudik lebaran.
Baca Juga
Per Desember 2023, pembiayaan tumbuh 13,23% yoy mencapai Rp470,86 triliun. Pertumbuhan tersebut didukung oleh pembiayaan modal kerja dan multiguna yang masing-masing tumbuh 15,10% dan 13,5%.
Sementara pada semester I/2023 pembiayaan multifinance mencapai Rp444,52 triliun. Angka tersebut meningkat 16,37% apabila dibandingkan dengan Rp381,97 triliun.
Komposisi piutang pembiayaan neto didominasi oleh pembiayaan multiguna dan pembiayaan investasi dengan proporsi masing-masing sebanyak 51,65% dan 37,75% pada semester I/2023.