Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap terdapat 18,07 juta masyarakat menjadi peminjam aktif di platform financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) pada Desember 2023.
Jumlah peminjam aktif di platform pinjol itu terungkap dalam laporan bertajuk Indonesia Financial Sector Development Kuartal IV/2023 yang dikutip dari OJK pada Selasa (19/3/2024).
Dalam laporan tersebut menunjukkan bahwa peminjam aktif pinjol mayoritas berasal dari pulau Jawa dengan persentase mencapai 73,34%. Sedangkan sisanya berada pada pulau luar Jawa atau sebanyak 26,66%.
Ini artinya, terdapat 13,25 juta peminjam aktif pinjol berasal dari pulau Jawa dan sebanyak 4,82 juta peminjam aktif dari pulau luar Jawa.
Menariknya, jika mengacu data Statistik P2P Lending periode Desember 2023, terlihat adanya tren penurunan sebesar 8,35% peminjam aktif dibandingkan posisi Desember 2022.
Pada Desember 2022, OJK mencatat terdapat 19,72 juta orang merupakan peminjam aktif di pinjol. Jika dirinci, peminjam aktif di wilayah Jawa merosot 11,34% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya mencapai 14,95 juta orang pada Desember 2022.
Baca Juga
Meski jumlah peminjam aktif menurun, outstanding pinjaman di wilayah Jawa masih tumbuh 13,60% yoy dari sebelumnya Rp40,29 triliun per Desember 2022 menjadi Rp45,77 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Di sisi lain, peminjam aktif pinjol bergeser ke wilayah luar Jawa dengan kenaikan tipis 1,01% yoy dari 4,77 juta peminjam aktif menjadi 4,82 juta orang. Senada, nilai outstanding pinjaman juga naik 28,10% yoy menjadi Rp13,87 triliun dari semula Rp10,83 triliun.
Secara keseluruhan, akumulasi outstanding pinjaman online pada Desember 2023 mencapai Rp59,64 triliun atau naik 16,67% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp51,12 triliun.