Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Rate 6,25%, Bank Danamon (BDMN) Belum Berencana Kerek Bunga KPR

Meski suku bunga acuan atau BI rate naik ke level 6,25%, Bank Danamon belum memiliki rencana untuk menaikkan bunga KPR.
Nasabah beraktivitas di salah satu cabang Bank Danamon di Jakarta, Selasa (22/2/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Nasabah beraktivitas di salah satu cabang Bank Danamon di Jakarta, Selasa (22/2/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA— PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) belum memiliki rencana untuk menaikkan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di tengah suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) naik 25 basis poin ke level 6,25%. 

Head Consumer Funding & Wealth Business Danamon Ivan Jaya mengatakan pihaknya masih memperhatikan situasi pasar terkait hal tersebut. 

Selain itu, Bank Danamon juga masih optimistis mengincar pertumbuhan kredit pada segmen konsumer. Untuk menarik permintaan, pihaknya tentu belum berencana menaikkan bunga kredit. 

“Untuk menaikkan suku bunga KPR saat ini belum saatnya, kami juga masih memperhatikan demand di market. Jadi, untuk saat ini jawabannya adalah tidak langsung merespons secara langsung bahwa bunga dinaikkan,” kata Ivan ditemui di Menara Bank Danamon, Jakarta Rabu (8/5/2024). 

Ivan menyebut pihaknya masih optimistis kredit KPR dapat bertumbuh sampai double digit. Ada beberapa strategi yang dilakukan perseroan untuk meningkatkan kredit KPR antara lainnya yakni bekerja sama dengan developer. 

Kemudian memperbesar pasar secondary, serta melakukan kerja sama dengan broker. Ivan mengatakan pihaknya juga optimistis terkait dengan peningkatan kredit meningkat lantaran kebutuhan untuk berekspansi pasca pandemi. 

Dari sisi anak usaha pun, Ivan mengatakan bahwa kredit motor di bawah PT Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) atau Adira Finance juga mencatatkan pertumbuhan yang cukup baik.

Dalam catatan Bisnis, Adira Finance menyalurkan pembiayaan baru Rp11 triliun pada kuartal I/2024 yang mana naik 3% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. 

“Dari sisi kredit konsumer adalah salah satu fokus dari Bank Danamon untuk tetap tumbuh ditopang dengan adanya post pandemic itu kegiatan perekonomian membaik,” ungkapnya. 

Sebelumnya, Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengatakan kenaikan suku bunga acuan BI akan memberi dampak terhadap perlambatan kredit dalam jangka waktu enam bulan ke depan.  

"Manakala pertumbuhan kredit melemah dan beberapa debitur mengalami kesulitan pembayaran, ini akan mempengaruhi NPL [non performing loan/kredit bermasalah] bank. Akhirnya akan mempengaruhi kinerja secara umum nantinya," kata Amin kepada Bisnis pada Kamis (25/4/2024).

Begitu juga dengan KPR yang tersengat kenaikan suku bunga acuan. Meskipun, menurutnya bunga KPR perbankan tidak akan langsung naik, tetapi memerlukan waktu tiga sampai enam bulan dengan idealnya 100 basis poin. 

Berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar yang dirilis BI, kredit properti tetap bertumbuh di level 7,7% secara tahunan (year on year/yoy) pada Maret 2024, menjadi Rp1.348,6 triliun.

Namun, pertumbuhan kredit properti melambat dibandingkan bulan sebelumnya di level 7,9%. Khusus untuk KPR, kinerjanya masih menjanjikan tumbuh 14,2% yoy menjadi Rp740,4 triliun, lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 12,6% yoy. 

Begitu juga dengan kredit real estate yang naik 8,6% yoy menjadi Rp220,2 triliun, lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 8,5% yoy. Namun, kredit konstruksi turun 3,2% yoy menjadi Rp388,1 triliun. Penurunannya lebih dalam dibandingkan bulan sebelumnya yang turun 0,1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper