Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memastikan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 berjalan dengan baik di tengah proses transisi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) ke Prabowo Subianto.
Hal tersebut dirinya sampaikan saat mengisi acara 'Percakapan di Asia House' yang diselenggarakan Asia House London, Sabtu (11/5/2024).
“Proses transisi pemerintahan berjalan dengan baik, sesuai aturan Undang-Undang Keuangan Negara, penyusunan APBN 2025 untuk pemerintahan baru disusun oleh pemerintah saat ini,” tulisnya dalam unggahan di @smindrawati.
Dalam kesempatan tersebut pula, Sri Mulyani menegaskan telah melakukan komunikasi dengan presiden terpilih pengganti Jokowi dalam merumuskan APBN 2025.
Sebagaimana diketahui, Prabowo sebagai presiden terpilih merupakan petahan Menteri Pertahanan di kabinet yang sama dengan Sri Mulyani.
“Proses komunikasi dan koordinasi sudah dan terus dilakukan dengan baik untuk menjaga kepentingan bersama bangsa dan negara agar terus mampu maju menuju cita-cita Indonesia Emas,” tuturnya.
Baca Juga
Bukan hanya memastikan keuangan negara, Bendahara Negara tersebut juga mendapat pertanyaan terkait transisi pemerintahan dan kempimpinan nasional.
Ada pula yang ingin mengetahui keberlanjutan kebijakan hilirisasi dan inisiatif kebijakan pemerintah baru, serta komitmen keberlanjutan pengelolaan fiskal yang prudent.
Adapun, dalam kunjungannya ke London ini, Sri Mulyani juga memaparkan kondisi terkini Indonesia dalam 10 tahun terakhir dengan segala guncangan tensi geopolitik, pandemi Covid-19, volatilitas harga komoditas, kondisi “higher for longer”, ancaman climate change, dan trend demografi dan digital technology termasuk kehadiran Artificial Intellegent.
Dirinya pun memamerkan kinerja APBN yang menjadi shock absorber dalam menjaga stabilitas dan ekonomi Tanah Air. Bukan hanya itu, APBN pun mampu terus menciptakan kesempatan kerja, hingga penurunan kemiskinan.
Sementara alat fiskal pemerintah seperti insentif dan kebijakan lainnya terus mendukung transformasi ekonomi menuju green energy dan hilirisasi (Down-streaming ) mineral startegis.
Hal tersebut demi menciptakan nilai tambah dalam perekonomian dan membuat Indonesia memiliki posisi makin startegis di dunia (global value chain) dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.