Bisnis.com, JAKARTA -- Kabar merger bank milik dua konglomerat yakni PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) atau Bank Nobu milik crazy rich James Riady serta PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) milik salah satu orang terkaya Indonesia, Hary Tanoesoedibjo kembali menyeruak. Bagaimana pergerakan harga saham kedua bank?
Berdasarkan data RTI Business, harga saham NOBU turun 2,05% pada perdagangan akhir pekan, Jumat (17/5/2024) dan ditutup di level Rp715. Harga saham NOBU juga jeblok 4,67% dalam sepekan. Sementara, sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) harga saham NOBU turun 3,38%.
Adapun, harga saham BABP juga turun 1,92% pada perdagangan akhir pekan ke level Rp51 per lembar. Namun, harga saham BABP naik 2% dalam sepekan. Meskipun, BABP mencatatkan tetap penurunan harga saham 15% ytd.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta mengatakan kinerja harga saham kedua emiten perbankan ini memang terpengaruh oleh sentimen rencana aksi korporasi. Namun, tetap saja kinerjanya tidak likuid.
"Isu merger telah lama berhembus, ini yang masih menyebabkan pergerakan kedua harga saham kurang likuid," ujarnya kepada Bisnis pada Jumat (17/5/2024).
Baca Juga
Kabar aksi merger kedua bank memang sedang menyeruak akhir-akhir ini. Terbaru, Lippo Group dan MNC Group yang merupakan induk kedua bank terpantau melakukan transaksi 'tukar guling' saham di Bank Nobu serta Bank MNC.
Pada 7 Mei 2024, MNC Land Tbk. (KPIG) memegang saham Bank MNC sebesar 16,82% atau sebanyak 7,48 miliar saham BABP.
Sehari setelahnya, porsi saham tersebut susut ke 6,82% dengan masuknya PT Prima Cakrawala Sentosa, dengan kepemilikan saham sebesar 10,00% atau sebesar 4,445 miliar saham BABP. Transaksi ini difasilitasi oleh PT MNC Sekuritas.
Sebagai informasi, Prima Cakrawala Sentosa merupakan entitas usaha milik Grup Lippo. Sebelumnya, perusahaan ini telah mengenggam saham Bank Nobu sebesar 20,66% dan tercatat sebagai salah satu pemegang saham bukan PSP tidak melalui pasar modal dengan kepemilikan lebih dari 5%.
Lalu, di Bank Nobu juga tercatat transaksi masuknya MNC Land menjadi pemegang saham dengan porsi 10% atau mengenggam sebanyak 747,84 juta saham NOBU.
Di sisi lain, Prima Cakrawala Sentosa mengurangi porsi saham dari 20,66% menjadi 10,66%. Per 8 Mei 2024, kepemilikan saham Prima Cakrawala Sentosa menjadi 797,55 juta dari 1,545 juta saham. Transaksi tersebut difasilitasi oleh PT Ciptadana Sekuritas Asia.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan cross ownership antara Bank MNC dan Bank Nobu telah dilaporkan kepada OJK sebelum direalisasikan. "Hal tersebut merupakan wujud komitmen kedua belah pihak untuk memuluskan jalan menuju merger kedua bank," ujarnya kepada Bisnis pada Rabu (15/5/2024).
Sebelum adanya transaksi 'tukar guling' saham, terdapat kabar rencana masuknya perusahaan asuransi asal Korea Selatan Hanwha Life di NOBU. Lippo Group, selaku pemilik Bank Nobu, sepakat dengan Hanwha Life untuk teken perjanjian pembelian 40% saham NOBU.
Kabar merger kedua bank telah mencuat sejak awal 2023. OJK sebelumnya memproyeksikan merger rampung pada Agustus 2023. Namun, hingga 2023 berakhir merger belum juga terlaksana.
Kedua bank juga telah memberikan penjelasan terkait kabar merger. Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Corporate Secretary Bank MNC Heru Sulistiadhi mengatakan perseroan akan patuh kepada ketentuan OJK. "Terkait dengan merger, pihak yang paling berkompeten untuk menjelaskan adalah OJK," katanya pada bulan lalu (22/4/2024).
Corporate Secretary NOBU Mario Satrio juga mengatakan perseroan sepenuhnya patuh dan tunduk pada ketentuan OJK. "Apabila perseroan akan melakukan aksi korporasi apapun, perseroan akan memenuhi ketentuan terkait aksi korporasi tersebut termasuk ketentuan tentang keterbukaan informasi," jelasnya pada bulan lalu (24/4/2024).