Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance) menargetkan penyaluran pembiayaan baru pada kuartal II/ 2024 ini dapat mencapai Rp1,97 triliun atau tumbuh 13% yoy jika dibandingkan dengan periode kuartal I tahun 2024 Rp1,74 triliun.
Sedangkan target sepanjang 2024, CNAF membidik pembiayaan baru sebanyak Rp10 triliun yang mana meningkat 15% yoy dari Rp8,5 triliun pada 2023.
Presiden Direktur CIMB Niaga Finance mengungkapkan pihaknya akan melakukan optimalisasi strategi digital untuk mendorong pertumbuhan dibandingkan penambahan kantor cabang baru. Layanan digital ini bertujuan untuk mempermudah pelayanan nasabah.
“Balik lagi yang kami kedepankan adalah digitalisasi, sehingga digitalisasi tidak membutuhkan premises [tempat] yang banyak. Semua tim sales, tim collection hanya dengan mendownload mobile aplication bisa memberikan pelayanan terhadap nasabah,” kata Ristiawan ditemui usai konferensi pers Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Sukuk Wakalah Bi Al-istitsmar Berkelanjutan I CIMB Niaga Auto Finance tahap I tahun 2024 di Jakarta, Rabu (12/6/2024).
Menurut Ristiawan, dengan aplikasi digital pelayanan nasabah baik berupa pengajuan kredit hingga penagihan bisa dilakukan secara cepat dan nyaman. Dia mengatakan bahwa kantor cabang masih belum dibutuhkan saat ini untuk ekspansi. Dengan demikian, dana untuk alokasi ekspansi cabang ditiadakan.
“Jadi digitalisasi yang kami kedepankan untuk terus percanggih lagi,” ungkapnya.
Baca Juga
Dari sisi kinerja pembiayaan, CIMB Niaga Finance menyalurkan pembiayaan baru sebanyak Rp2,43 triliun pada kuartal I/2024. Angka pembiayaan tersebut meningkat 35% secara tahunan (year on year/yoy) apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp1,8 triliun.
Pembiayaan kendaraan bekas masih menjadi penopang utama yakni mencapai Rp1,48 triliun atau sebesar 61% yoy dari total penyaluran pembiayaan baru pada kuartal I/2024. Untuk kuartal II/2024, CIMB Niaga Finance optimistis dapat merealisasikan target yang sudah ditetapkan.