Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) atau Bank Saqu mendapatkan suntikan modal dari PT Astra International Tbk. (ASII) melalui PT Sedaya Multi Investama (SMI) atau Astra Financial senilai Rp444,81 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi, ASII memberitahukan adanya transaksi afiliasi antara anak usahanya yakni SMI dengan BJJ.
Obyek transaksi adalah sebagian saham baru BJJ sebanyak 130.586 saham dengan nilai per saham sebesar Rp3.406.31, yang diambil bagian oleh SMI.
Transaksi yang bernilai Rp444,81 miliar itu dilakukan pada 27 Juni 2024. Dengan transaksi tersebut, maka porsi kepemilikan saham SMI di BJJ pun meningkat.
Sebelum transaksi, SMI menggenggam 1,13 juta saham di BJJ dengan porsi kepemilikan 49,56%. Setelah transaksi, kepemilikan saham SMI di BJJ meningkat menjadi 1,26 juta dengan porsi 49,61%.
Manajemen ASII menjelaskan transaksi afiliasi itu dilakukan dengan tujuan untuk memberikan dukungan pendanaan kepada BJJ, yang akan digunakan oleh BJJ untuk keperluan umum korporasi.
Baca Juga
"Bagi SMI, pelaksanaan transaksi dapat memberikan manfaat finansial berupa dividen sebagai imbal hasil investasi di BJJ," tulis ASII di keterbukaan informasi pada Senin (1/7/2024).
Adapun, setidaknya hingga kuartal I/2024, BJJ masih membukukan kerugian senilai Rp17,95 miliar, berbalik dari kondisi laba pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp38,31 miliar.
Dari sisi intermediasi, BJJ telah menyalurkan kredit Rp4,77 triliun pada kuartal I/2024, melesat 86,39% secara tahunan (year on year/yoy). Aset pun naik 9,89% yoy menjadi Rp12,42 triliun.
Sementara dari sisi pendanaan, BJJ telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp5,45 triliun pada kuartal I/2024, naik 7,8% yoy.
BJJ sendiri kini telah bertransformasi menjadi bank digital setelah Astra masuk mengambil alih melalui SMI. Pada 2022, Astra bersama WeLab Sky Limited mengakuisisi BJJ senilai US$500 juta. Kemudian, pada akhir tahun lalu, BJJ mengembangkan layanan digital bernama Bank Saqu.