Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FIF Catat Laba Bersih Rp2,18 Triliun Semester I/2024, Naik 11,66%

Perolehan laba bersih FIF meningkat 11,66% apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada 30 Juni 2023 yakni Rp1,96 triliun.
Karyawan beraktivitas di salah satu Kantor Cabang FIF Group di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di salah satu Kantor Cabang FIF Group di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — PT Federal International Finance (FIF) mencatatkan laba bersih sebanyak Rp2,18 triliun pada semester I/2024 hingga 30 Juni 2024.

Perolehan laba bersih tersebut meningkat 11,66% apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada 30 Juni 2023 yakni Rp1,96 triliun. 

Dikutip dari laporan keuangan FIF per 30 Juni 2024 yang tayang di Harian Bisnis Indonesia edisi Senin (29/7/2024) jumlah penghasilan FIF mencapai Rp5,57 triliun yang mana meningkat 13,05% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp4,93 triliun pada Juni 2023. 

Jika dirinci, perolehan jumlah penghasilan anak usaha PT Astra International Tbk. (ASII) itu berasal dari pos penghasilan pembiayaan konsumen yang mencapai Rp4,35 miliar pada semester I/2024, turun tipis 2,68% yoy dari sebelumnya Rp4,47 triliun.

Kemudian, pos penghasilan dari ijarah bersih senilai Rp1,13 triliun atau melonjak 214,2% yoy dari Rp359,9 miliar.

FIF Group juga mencatat pos penghasilan bunga dan denda yang mencapai Rp93,38 miliar, turun dari posisi Rp98,77 miliar setahun sebelumnya. Adapun pos penghasilan lain-lain tumbuh 27,39% yoy menjadi Rp10,17 miliar pada semester I/2024.

Di sisi lain, jumlah beban perusahaan juga mengalami peningkatan mencapai Rp2,77 triliun atau naik 14,69% yoy dibandingkan Rp2,41 triliun. 

Jumlah ekuitas FIF mencapai Rp10,63 triliun yang mana sedikit menyusut 5,77% yoy dibandingkan Rp11,29 triliun pada 31 Desember 2023. Sementara itu liabilitas yang ditanggung mencapai Rp31,89 triliun yang mana naik 14,39% dari sebelumnya Rp27,87 triliun pada 31 Desember 2023. 

Jumlah aset perseroan mencapai Rp42,53 triliun sampai dengan akhir Juni 2024. Perolehan aset meningkat sebanyak 8,58% dari sebelumnya Rp39,16 triliun pada 31 Desember 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper